Imigran Rohingya menempatkan penampungan sementara di meunasah di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (15/11/2022). ANTARA/Dedy Syahputra.
Imigran Rohingya menempatkan penampungan sementara di meunasah di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (15/11/2022). ANTARA/Dedy Syahputra.

Imigrasi Desak UNHCR Tanggung Jawab terkait 33 Imigran Rohingya Kabur

Antara • 16 Desember 2022 19:53
Banda Aceh: Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe, Aceh, meminta lembaga PBB untuk pengungsian atau United Nations Hight Commissioner for Refugees (UNHCR) tidak menyepelekan dan bertanggung jawab kaburnya puluhan imigran Rohingya dari penampungan sementara.
 
"UNHCR adalah yang paling bertanggung jawab terkait pengungsi negara asing. Jadi jangan sepelekan terkait kaburnya 33 imigran Rohingya dari lokasi pengungsian sementara di gedung bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe," kata Kepala Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian Izhar Rizky di Lhokseumawe, Jumat, 16 Desember 2022.
 
Dalam hal terkait imigran Rohingya, kata Izhar Rizky, Imigrasi Lhokseumawe hanya bertugas sebagai pengawasan administrasi dan menyediakan lokasi penampungan sementara sesuai surat dari Dirjen Imigrasi RI. Lama penampungan maksimal tiga bulan.

"Imigrasi Lhokseumawe sudah berkoordinasi dengan UNHCR untuk meminta lembaga tersebut meningkatkan sistem pengamanan dengan membuat pagar agar pengungsi Rohingya tidak kabur, namun hingga saat ini belum ditindaklanjuti," ujarnya.
 
Baca juga: 23 Imigran Rohingya Kabur dari Penampungan

Izhar Rizky mengatakan Kantor Imigrasi Lhokseumawe tidak dapat mencampuri urusan pengamanan terhadap imigran Rohingya karena hal tersebut merupakan wewenang UNHCR. Namun pihaknya mengharapkan kasus kaburnya manusia perahu itu dari lokasi penampungan tidak terulang lagi.
 
"Mulai dari sekarang UNHCR harus mencari lokasi yang layak dan sesuai untuk warga imigran ini. Jangan sampai hingga batas waktu yang sudah ditentukan, para pengungsi belum juga mendapatkan tempat yang layak, hingga kasus kaburnya pengungsi Rohingya kembali terjadi," jelas dia.
 
Apalagi, kata Izhar Rizky, warga setempat sudah mulai melakukan penolakan terhadap warga Rohingya yang ditampung di gedung bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe.
 
"Jangan sampai kondisi seperti ini dapat menimbulkan keresahan dan polemik di tengah masyarakat. Jadi. UNHCR harus bertanggung jawab terkait hal tersebut," imbuhnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan