Keluarga penumpang AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura melakukan doa bersama di Crisis Center Air Asia, Terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/12/2014). ANT/ M Risyal Hidayat
Keluarga penumpang AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura melakukan doa bersama di Crisis Center Air Asia, Terminal 2 Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/12/2014). ANT/ M Risyal Hidayat

AirAsia QZ850 Ditemukan

Menerjang Gelombang demi Sampel DNA Keluarga Korban

Abdus Syukur • 15 Januari 2015 20:39
medcom.id, Surabaya: Bukan hanya pencarian korban saja yang terhambat cuaca buruk, proses pengambilan sampel DNA keluarga korban AirAsia QZ8501 juga menemui kendala. Hal tersebut dialami juga Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) saat mengambil sampel DNA untuk korban kakak beradik bernama Viona Vrolenza Abraham dan Indah Diani Abraham.
 
Kedua jasad korban yang belum ditemukan itu adalah warga Desa Tomrah, Kecamatan Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Lokasi rumah keluarga korban berada di kepulauan yang tak bisa dijangkau oleh kapal laut atau helikopter.
 
"Sampel DNA diambil dari ayah korban, Johanes Abraham. Ibunya yang menjadi pendeta, enggan diambil sampel DNA-nya. Sejak mengetahui pesawat yang membawa kedua anaknya terjatuh, ibunya terus mengurung diri sambil berdoa di kamar," kata Brigjen Pol Endang Sanjaya, saat konferensi pers di Posko Media Polda Jatim, Kamis (15/1/2014).

Endang menceritakan sulitnya mengambil sampel DNA dari keluarga kakak beradik itu. Dia bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda NTT yang sempat berangkat ke rumah orang tua korban, terpaksa harus balik di tengah jalan. Pasalnya, kapal milik Polair NTT yang digunakan ke Pulau Leti sempat dihantam ombak hingga berbalik arah.
 
"Kapal yang harusnya mengambil haluan ke kanan arah 15 derajat, justru oleng ke kiri hingga 45 derajat. Akhirnya diputuskan putar haluan, balik ke Pelabuhan Kupang, NTT. Baru esoknya dilanjutkan dengan carter pesawat Susi Air dan DNA keluarga bisa didapatkan setelah menempuh perjalanan dua jam," urainya.
 
Setelah berhasil mengambil sampel DNA keluarga korban, Brigjen Pol Endang Sanjaya bersama Tim DVI Polda NTT mendatangi langsung Polda Jawa Timur. Sampel DNA itu selanjutnya diserahkan kepada Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf.
 
"Sampel DNA keluarga ini akan menguatkan dalam proses identifikasi korban yang dilakukan oleh DVI Polda Jatim," kata Kapolda Jatim.
 
Seperti diketahui, pesawat AirAsia QZ8501 yang terbang dari Bandara Juanda Surabaya menuju Singapura, terjatuh di Selat Karimata. Sebanyak 162 orang, terdiri dari 155 penumpang dan 7 kru, menjadi korban dalam tragedui di 28 Desember 2014 itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan