Denpasar: Narapidana asing asal Amerika Serikat Christian Beasley kabur dari Lapas Kerobokan pada 10 Desember 2017. Christian nekat kabur lantaran depresi berat di dalam lapas.
“Alasan dia kabur karena depresi di dalam lapas,” terang Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta di Mapolres Badung, Jalan Mengwitani, Badung, Rabu, 20 Desember 2017.
Kepada tim penyidik, Christian mengaku mendapatkan intimidasi warga binaan LP Kerobokan yang tidak menyukai keberadaannya di lapas tersebut. Karena tidak kuat tekanan yang diterima dari lingkungan Lapas Kerobokan, Christian nekat kabur.
Dugaan awal Christian dibantu pihak luar untuk kabur patah. Penyidik mengungkap kaburnya tidak dibantu oleh pihak lain saat kabur dari Lapas Kerobokan.
(Baca: Kronologi Kaburnya Dua Tahanan Asing Dari Lapas Kerobokan)
Walau demikian, dia memastikan Christian sempat menelepon kekasihnya untuk bertemu. Yudith mengatakan usai melewati tembok lapas setinggi lima meter di bagian timur, Christian lantas kabur ke arah Padangbai dengan menggunakan ojek.
Sesampainya di pelabuhan dia menyewa sebuah sampan nelayan seharga Rp300 ribu untuk dapat berlayar ke Lombok.
“Dia sewa di tempat pelabuhan nelayan bukan di dalam pelabuhan,” tambahnya.
Saat kabur ke Lombok membawa sejumlah uang pemberian ibunya. Uang tersebut didapat pada saat orangtuanya menjenguk Christian di dalam lapas.
“Dia juga membawa uang dari Ibunya. Saat ini ibunya sudah di Thailand,” tandasnya.
Dia berencana ke Thailand untuk bertemu dengan sang ibu dan juga kekasihnya. "Ibunya sudah di Thailand rencananya dia kan mau ke sana tapi sudah kami amankan di Lombok," tandasnya.
(Baca: WNA yang Kabur dari Lapas Kerobokan Dicokok di Lombok)
Denpasar: Narapidana asing asal Amerika Serikat Christian Beasley kabur dari Lapas Kerobokan pada 10 Desember 2017. Christian nekat kabur lantaran depresi berat di dalam lapas.
“Alasan dia kabur karena depresi di dalam lapas,” terang Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta di Mapolres Badung, Jalan Mengwitani, Badung, Rabu, 20 Desember 2017.
Kepada tim penyidik, Christian mengaku mendapatkan intimidasi warga binaan LP Kerobokan yang tidak menyukai keberadaannya di lapas tersebut. Karena tidak kuat tekanan yang diterima dari lingkungan Lapas Kerobokan, Christian nekat kabur.
Dugaan awal Christian dibantu pihak luar untuk kabur patah. Penyidik mengungkap kaburnya tidak dibantu oleh pihak lain saat kabur dari Lapas Kerobokan.
(Baca: Kronologi Kaburnya Dua Tahanan Asing Dari Lapas Kerobokan)
Walau demikian, dia memastikan Christian sempat menelepon kekasihnya untuk bertemu. Yudith mengatakan usai melewati tembok lapas setinggi lima meter di bagian timur, Christian lantas kabur ke arah Padangbai dengan menggunakan ojek.
Sesampainya di pelabuhan dia menyewa sebuah sampan nelayan seharga Rp300 ribu untuk dapat berlayar ke Lombok.
“Dia sewa di tempat pelabuhan nelayan bukan di dalam pelabuhan,” tambahnya.
Saat kabur ke Lombok membawa sejumlah uang pemberian ibunya. Uang tersebut didapat pada saat orangtuanya menjenguk Christian di dalam lapas.
“Dia juga membawa uang dari Ibunya. Saat ini ibunya sudah di Thailand,” tandasnya.
Dia berencana ke Thailand untuk bertemu dengan sang ibu dan juga kekasihnya. "Ibunya sudah di Thailand rencananya dia kan mau ke sana tapi sudah kami amankan di Lombok," tandasnya.
(Baca: WNA yang Kabur dari Lapas Kerobokan Dicokok di Lombok)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)