Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar Billy Mambrasar.
Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar Billy Mambrasar.

Keketuaan Indonesia Sukses Jadikan ASEAN Organisasi Regional Terpandang

Whisnu Mardiansyah • 08 September 2023 11:54
Jakarta: Keketuaan Indonesia dalam KTT ke-43 ASEAN banyak mendapat apresiasi dari dunia internasional. Pemerintah Indonesia sukses menjadikan ASEAN sebagai regional yang diakui keberadaannya di dunia.
 
Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar Billy Mambrasar menyampaikan Presiden Joko Widodo mendorong Indonesia agar memainkan peran penting dalam mewujudkan kerja sama berbagai negara dalam tatanan dunia internasional. Salah satunya adalah dengan menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun ini. 
 
Putra asli Papua ini memaparkan tiga tantangan utama yang menghadang ASEAN untuk menjadi organisasi yang dipandang dengan hormat oleh negara-negara lain di seluruh dunia. 

"Tiga hal yang menurut saya menjadi tantangan terbesar ASEAN saat ini adalah ketimpangan ekonomi antar negara di ASEAN. Sebagai contoh, mari kita lihat Singapura dengan negara lain di ASEAN di mana berdasarkan data Bank Dunia, pada tahun 2022, GDP per kapita Singapore mencapai angka 82 Ribu, sementara Laos, Kamboja dan Myanmar berkisar dibawah 2 ribu," kata Billy dalam acara ASEAN Future Business Forum:  Shared Future, Shared Responsibilities di Jakarta, Kamis, 7 September 2023. 
 
Baca: Harapan Menparekraf Sandiaga untuk Generasi Muda ASEAN

Begitu pula kata Billy ketimpangan dalam aspek pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi kunci pembangunan regional. Di Singapura, angka IPM mencapai 0.9, sementara angka di negara-negara ASEAN lain seperti Laos hanyalah mencapai 0.5 saja. 
 
Menurutnya, apabila ketimpangan tersebut terjadi, maka negara-negara di ASEAN akan terus menghadapi isu yang sama, yaitu, besarnya gap kemajuan negara satu dengan yang lainnya. 
 
Bicara soal SDM, ketimpangan pembangunan SDM juga akan berdampak serius bagi Indonesia sendiri, di mana mimpi besar bonus dempgrafi dalam gambaran Indonesia EMAs sebaliknya malah akan menjadi liabilitas atau beban. 
 
"Masalah lain yang masih menjadi penghambat kemajuan ASEAN menuju organisasi multilateral terpandang di dunia adalah permasalahan lingkungan, di mana tanpa arahan perlindungan lingkungan bersama, maka pertumbuhan populasi dan konsumsi di ASEAN akan menyebabkan kerusakan lingkungan tidak terkendali seperti kerusakan hutan, polusi udara dan pencemaran laut," ujarnya. 
 
Billy menambahkan bahwa kekuatan ASEAN sebagai sebuah organisasi juga harus diperbaiki secar institusi. Dalam paparannya, Billy menyampaikan Presiden Jokowi berharap agar ASEAN dapat memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antar pemimpin muda di negara-negara ini yang kemudian menghasilkan kolaborasi pembangunan bersama. Presiden Jokowi juga bersedia agar Indonesia menjadi tempat untuk acara-acara kepemudaan tersebut dilakukan. 
 
Menurut Billy, beberapa arahan kebijakan luar negeri Presiden Jokowi, khususnya untuk regional Asia Tenggara, adalah menjadi integrator dan fasilitator kolaborasi antar negara. 
 
Baca: Jokowi Percaya ASEAN Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan Dunia, Ini Alasannya

Salah satunya adalah dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang terletak di Kalimantan. Lokasi IKN ini berada tepat di tengah-tengah Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, dan Filipina berbatasan dengan Laut China Selatan, menjadikanny tempat efektif untuk para negara anggota ASEAN tersebut melakukan diskusi dan berkolaborasi menyelesaikan permasalahan bersama. 
 
Dalam 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi, Indonesia menunjukkan taringnya, menjadi tuan rumah untuk gelaran acara internasional, di antaranya, ASIAN Games 2018, KTT G20 2022, serta KTT ASEAN 2023. 
 
Adapun KTT ASEAN merupakan pertemuan puncak antara pemimpin negara anggota ASEAN yang dilakukan setiap tahun. Pada acara tersebut para pemimpin negara akan membicarakan seputar pengembangan ekonomi dan budaya serta masalah keamanan antar negara-negara Asia Tenggara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan