Ilustrasi pemantauan hilal di Aceh. (Medcom.id/Fajri Fatmawati)
Ilustrasi pemantauan hilal di Aceh. (Medcom.id/Fajri Fatmawati)

Hilal Awal Ramadan Tak Tampak di Bandung dan Bantul

Roni Kurniawan, Ahmad Mustaqim • 22 Maret 2023 18:48
Bandung: Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) memastikan tidak melihat hilal awal Ramadan 1444 Hijriah setelah dilakukan pengamatan pada Rabu, 22 Maret 2023 sekitat pukul 18.04 WIB. 
 
Proses pengamatan terhalang hujan deras sehingga hilal awal Ramadan tak terlihat di Kota Bandung.
 
"Pengamatan di lokasi ini tidak bisa terlihat (hilal)," ujar Wakil Kepala Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Fahmi Fatwa Rosyadi, usai pengematan hilal awal Ramadan 2023.
 
Baca juga: Langit Berawan, Hilal Ramadan Tak Tampak di Malang

Fahmi menuturkan, proses pengamatan terhalang oleh hujan deras yang terjadi di Kota Bandung pada sore tadi. Sehingga pengamatan hanya berlangsung kurang dari lima menit dan tidak bisa dilanjutkan karena hujan disertai petir terjadi di langit Kota Bandung.

"Pengamatan tidak sampai 5 menit karena turun hujan. Sampai saat ini masih turun hujan, saya stanby kemudian dicek laik diufuk sebelah timur sudah tertutup awan cukup tebal sehingga pengamatan kita hentikan," bebernya.
 
Hasil tersebut pun akan langsung dilaporkan ke Kementerian Agama yang akan mengambil keputusan awal Ramadan melalui sidang isbat. 
 
"Tetap kita akan laporkan hasil ini ke Kementerian Agama. Nanti disana yang akan dilakukan sidang dan konferensi untuk memutuskan awal Ramadan," jelasnya.
 
Senada, hasil pantauan hilal Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Pusat Observasi Bulan (POB) Bukit Syekh Belabelu Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, terhalangi mendung. Pasalnya, cuaca di sekitar DIY, khususnya titik barat tertutup kabut. 
 
Baca juga: Hujan Deras Halangi Pengamatan Hilal di Bandung

"Pangamatan yang kami lakukan hingga pukul 18.23 WIB tak teramati hilalnya," kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Kabid Urais) Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa.
 
Jauhar sebelumnya memperkirakan ketinggian bulan sudah pada posisi sekitar 11 derajat. Artinya, posisi itu sudah bisa memenuhi kriteria awal memasuki bulan ramadan. Meskipun, upaya pengamatan di lapangan tak berhasil.
 
"Posisi 11 derajat itu luar biasa tinggi. Itu sudah memenuhi kriteria majelis agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura," ucap dia. 
 
Ia mengatakan tak terlihatnya hilal di POB Belabelu tak jadi penentu utama. Ia mengatakan ada pengamatan hilal di lokasi lain yang membuahkan hasil. 
 
Hasil pengamatan hilal di POB Syekh Belabelu kni dilaporkan secara dari ke Kemenag. Laporan itu mencakup seberapa tinggi hilal tampak, ada pada berapa garis, dan siapa yang melihat hilal tersebut.
 
"Karena hasilnya demikian tetap sudah kami sampaikan ke Kementerian Agama," jelasnya. 
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan