Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Keluarga WNI Terjerat Kasus Pelecehan Seksual di Arab Saudi Mengaku Sulit Cari Bukti Pembelaan

Muhammad Syawaluddin • 25 Januari 2023 22:54
Makassar: Keluarga MS, WNI yang terjerat kasus pelecehan seksual Arab Saudi mengaku agak sulit membuktikan pelaku tidak bersalah. Pasalnya, tidak ada yang bisa membela MS jika sidang banding dilakukan.
 
Kakak MS, Rosmini, mengatakan pihaknya mendengar akan digelar sidang banding usai adiknya divonis dua tahun kurungan penjara oleh Pengadilan Arab Saudi beberapa waktu lalu. 
 
"Saya dapat informasi, kemungkinan ada sidang banding. Itupun ada sidang kita mau dapat bukti untuk pembelaan dari mana," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 25 Januari 2023.

Ia juga menyatakan, meskipun pada saat kejadian banyak jemaah yang tengah melakukan tawaf di Masjidil Haram, namun, tidak ada yang mengenal MS. Sehingga menurutnya hal itu sangat sulit dibuktikan adiknya tidak bersalah.
 
"Kan waktu di tempat itu tidak ada yang lihat, banyak sih orang tapi tidak kenal. Jadi siapa yang mau dijadikan saksi," jelasnya.
 
Baca: Keluarga WNI Terjerat Kasus Pelecehan di Makkah Minta Bantuan Pemerintah Indonesia

Selama proses hukum berlangsung hingga divonis dua tahun penjara, MS tanpa didampingi keluarga maupun perwakilan Pemerintah Indonesia di Arab Saudi.
 
Kabid Pelaksana Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, mengakui sulit memberikan bantuan kepada MS. MS dinyatakan bersalah dengan bukti yang ditunjukkan berupa rekaman kamera pengawas ditambah lagi dengan kesaksian dari petugas saat itu. 
 
"Kalau dilihat dari informasi yang mendampingi KJRI di sana, dilihat dari saksi dan CCTV agak sulit mendapat bantuan, kecuali ada bukti terbaru diajukan oleh korban. Tapi, selama ini tidak ada bukti," ungkapnya. 
 
Sebelumnya, seorang jemaah umrah asal Indonesia ditahan otoritas Arab Saudi. WNI atas nama Muhammad Said, 26, asal Sulawesi Selatan ditangkap karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap jemaah umroh asal Lebanon.
 
Pelecehan seksual yang dilakukan Said adalah meremas payudara perempuan itu saat menjalankan tawaf di Masjidil Haram. Aksi situ dilihat oleh petugas yang ada saat itu. 
 
Meski demikian, saat kasus terjadi otoritas Arab Saudi tidak langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada KJRI Jeddah sebagai perwakilan RI di sana. KJRI Jeddah baru mengetahui hal itu setelah mengunjungi MS pada 2 Januari 2023 lalu. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan