Bandung: Terdapat 16 anak di Jawa Barat yang meninggal usai divonis gangguan ginjal akut hingga Selasa, 25 Oktober 2022. Total kasus gangguan ginjal akut pada anak di Jabar pun hingga kini mencapai 41 orang.
"Sampai kemarin di Jabar kasus nya ada 41 (anak) yang meninggal 16 (anak)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Nina Susana Dewi, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu, 26 Oktober 2022.
Nina menuturkan, kasus gangguan ginjal akut pada anak tersebar di beberapa wilayah di Jabar, termasuk Kota Bandung. Tren kasus penyakit tersebut terus mengalami kenaikan setiap hari, masyarakat pun diminta untuk tetap waspada.
"Naik terus. Beberapa hari lalu kan 33, 35, dan sekarang 41. Tetap waspada," sambung Nina.
Nina mengatakan, masyarakat jika mengalami gejala penyakit tersebut seperti demam lebih dari 7 hari, batuk, pilek, serta gangguan pencernaan untuk segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Jadi masyarakat intinya mengikuti saran dokter. Kalau ada gejala itu langsung periksa ke dokter, nanti dokter lihat apakah ada gejala atau tidak," sahutnya.
Sementara itu terkait obat sirup, Nina menyarankan agar masyarakat membelinya sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Pasalnya, ada beberapa sirup yang diperbolehkan untuk dikonsumsi bagi anak terutama yang mengalami demam.
"Alhamdulillah ada sirup yang bisa dibeli. Sambil nunggu informasi lanjutan," tegasnya.
Bandung: Terdapat 16 anak di Jawa Barat yang meninggal usai divonis gangguan ginjal akut hingga Selasa, 25 Oktober 2022. Total kasus
gangguan ginjal akut pada anak di Jabar pun hingga kini mencapai 41 orang.
"Sampai kemarin di Jabar kasus nya ada 41 (anak) yang meninggal 16 (anak)," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Nina Susana Dewi, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu, 26 Oktober 2022.
Nina menuturkan, kasus gangguan ginjal akut pada anak tersebar di beberapa wilayah di Jabar, termasuk Kota Bandung. Tren kasus penyakit tersebut terus
mengalami kenaikan setiap hari, masyarakat pun diminta untuk tetap waspada.
"Naik terus. Beberapa hari lalu kan 33, 35, dan sekarang 41. Tetap waspada," sambung Nina.
Nina mengatakan, masyarakat jika mengalami gejala penyakit tersebut seperti demam lebih dari 7 hari, batuk, pilek, serta gangguan pencernaan untuk segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Jadi masyarakat intinya mengikuti saran dokter. Kalau ada gejala itu langsung periksa ke dokter, nanti dokter lihat apakah
ada gejala atau tidak," sahutnya.
Sementara itu terkait obat sirup, Nina menyarankan agar masyarakat membelinya sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter. Pasalnya, ada beberapa sirup yang diperbolehkan untuk dikonsumsi bagi anak terutama yang mengalami demam.
"Alhamdulillah ada sirup yang bisa dibeli. Sambil nunggu informasi lanjutan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)