ilustrasi hari tanpa bayangan. Foto: Branda Antara
ilustrasi hari tanpa bayangan. Foto: Branda Antara

Aceh Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan

Antara • 09 September 2022 07:27
Aceh: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyebut fenomena kulminasi atau hari tanpa bayangan matahari dapat dinikmati masyarakat Aceh sejak Kamis, 7 September pukul 12.36.27 WIB hingga, 11 September 12.24.52 WIB.
 
Staf BMKG Provinsi Aceh Andrean Simanjuntak mengatakan kulminasi di Banda Aceh pernah terjadi tahun lalu pada bulan Maret dan September 2021. Tahun ini terjadi lagi, tepat setahun dari kejadian sebelumnya.
 
"Fenomena kulminasi tersebut terjadi sekitar 5-10 menit paling lama, paling cepat 3-5 menit," kata Andrean, Jumat, 9 September 2022.

Andrean menjelaskan kulminasi ini merupakan fenomena langka karena hanya terjadi 1-2 kali terjadi setahun saat deklinasi matahari sama dengan posisi lintang yang mengamati.
 
Baca: 2 Wilayah Perairan NTT Berpotensi Dilanda Gelombang Hingga 3 Meter
 
"Secara geografis, Indonesia yang terletak di kawasan tropis pada koordinat 6 derajat LU-11 derajat LS dan membelah garis khatulistiwa menerima sinar matahari cukup lama dan hal tersebut memungkinkan sinar matahari berada pada suatu titik tepat berada tegak lurus di atas kita," jelasnya.
 
Fenomena tersebut sebagai hari tanpa bayangan ketika matahari berada tegak lurus di atas wilayah Indonesia. Bayangan yang terbentuk oleh benda tegak lurus pada posisi suatu benda.
 
"Posisi deklinasi Matahari sama dengan lintang geografis wilayah Indonesia, maka Matahari akan berada tepat di atas kepala saat tengah hari antara jam 12.00-13.00 WIB," tutur dia.
 
Fenomena kulminasi ini bisa diamati secara langsung pada saat tengah hari mulai 7 September hingga 21 Oktober 2022 dan dapat diamati dari berbagai wilayah tergantung dari letak geografis masing-masing daerah dan kondisi cuaca pada saat kulminasi berlangsung.
 
Khusus di Aceh, fenomena kulminasi ini bisa diamati di beberapa wilayah Provinsi Aceh, seperti di Sabang 7 September, 12.36.52 WIB, dan Langsa 11 September, 12.24.52 WIB.
 
Ia menambahkan fenomena ini adalah fenomena astronomi biasa yang tidak menimbulkan bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami serta kondisi meteorologis seperti angin kencang atau hujan lebat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan