Bogor: Kemunculan ular di permukiman warga dianggap bukan hal yang aneh. Pasalnya, mereka memang dapat hidup di lokasi yang dekat dengan manusia.
"Masyarakat harus belajar memahami bahwa bahwa manusia tidak hidup sendiri. Jadi jangan heran jika saat ini ramai diberitakan ditemukan ular jenis kobra dan sanca di permukiman warga," kata peneliti amfibi dan reptil (herpetologis) Mirza D Kusrini kepada Medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 14 Desember 2019.
Menurut dia, banyak masyarakat tidak paham ular memang ada di sekitar tempat tinggal. Hanya saja, hewan melata itu jarang terlihat karena sifat hidupnya cenderung bersembunyi. Mereka menemukan tempat yang bagus untuk hidup dan mencari makan.
"Banyak jenis satwa liar yang nyaman kok tinggal di permukiman warga, apalagi di perumahan banyak hama tikus. Ular itu bermanfaat untuk mengendalikan hama tikus. Jadi predator tikus bukan hanya kucing saja," ungkap Mirza.
Dia sempat meneliti jenis ular yang ditemukan di sekitar perumahan di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek). Dari informasi pemadam kebakaran dan komunitas reptil yang menolong masyarakat, puluhan jenis ular pihaknya temukan
"Ada sekitar 35 jenis ular yang dilaporkan. Paling banyak ditemukan jenis ular kobra Jawa disusul dengan ular sanca," tegas dosen di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Saat ini, kata dia, sedang musim telur ular kobra menetas. Namun, informasi di jurnal belum ada yang definitif mengatakan telur kobra menetas di Desember. Hanya saja, pemerhati ular secara umum tahu ular kobra kawin di musim kering lalu telurnya menetas di awal musim hujan.
"Seperti penelitian yang dilakukan dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) beserta peneliti dari Australia pada 1998 yang membedah kobra dari pengumpul pada November-Januari tidak menemukan ular betina yang reproduktif. Kemungkinan telurnya memang sudah dikeluarkan sebelum November (musim kering)," jelas dia.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8kogAnlk" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Bogor: Kemunculan ular di permukiman warga dianggap bukan hal yang aneh. Pasalnya, mereka memang dapat hidup di lokasi yang dekat dengan manusia.
"Masyarakat harus belajar memahami bahwa bahwa manusia tidak hidup sendiri. Jadi jangan heran jika saat ini ramai diberitakan ditemukan ular jenis kobra dan sanca di permukiman warga," kata peneliti amfibi dan reptil (herpetologis) Mirza D Kusrini kepada
Medcom.id, Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 14 Desember 2019.
Menurut dia, banyak masyarakat tidak paham ular memang ada di sekitar tempat tinggal. Hanya saja, hewan melata itu jarang terlihat karena sifat hidupnya cenderung bersembunyi. Mereka menemukan tempat yang bagus untuk hidup dan mencari makan.
"Banyak jenis satwa liar yang nyaman kok tinggal di permukiman warga, apalagi di perumahan banyak hama tikus. Ular itu bermanfaat untuk mengendalikan hama tikus. Jadi predator tikus bukan hanya kucing saja," ungkap Mirza.
Dia sempat meneliti jenis ular yang ditemukan di sekitar perumahan di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek). Dari informasi pemadam kebakaran dan komunitas reptil yang menolong masyarakat, puluhan jenis ular pihaknya temukan
"Ada sekitar 35 jenis ular yang dilaporkan. Paling banyak ditemukan jenis ular kobra Jawa disusul dengan ular sanca," tegas dosen di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Saat ini, kata dia, sedang musim telur ular
kobra menetas. Namun, informasi di jurnal belum ada yang definitif mengatakan telur kobra menetas di Desember. Hanya saja, pemerhati ular secara umum tahu ular kobra kawin di musim kering lalu telurnya menetas di awal musim hujan.
"Seperti penelitian yang dilakukan dari LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) beserta peneliti dari Australia pada 1998 yang membedah kobra dari pengumpul pada November-Januari tidak menemukan ular betina yang reproduktif. Kemungkinan telurnya memang sudah dikeluarkan sebelum November (musim kering)," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)