Tangerang: Empat karya anak muda Indonesia menyabet emas dalam ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2019. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berencana mengirim kembali putra-putri bangsa peraih emas ke ajang serupa pada 2020 yang digelar di Rusia.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan IEYI ke-15 yang diselenggarakan di Indonesia merupakan ajang bagi inovator muda seluruh dunia menampilkan karyanya. Ada 150 karya anak muda dari 11 negara turut berpartisipasi.
"IEYI memberikan motivasi kepada mereka juga bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak muda yang lain. Jadi untuk menciptakan generasi muda yang lebih punya kepekaan dan kepedulian kepada sains," ujarnya, Jumat, 25 Oktober 2019.
LIPI, kata Handoko, akan mengarahkan para peserta dari Indonesia mematenkan karyanya. Meskipun baru paten sederhana dan tidak mencakup semua produk.
"Ada beberapa yang di-hak paten sederhana tapi justru diproduksi. Ada juga industri yang kebetulan memakai dan dia (inovator) dapat royalti dari situ," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas menambahkan apresiasi IEYI yang diberikan berupa medali emas, perunggu, perak, dan spesial award. Peserta asal Indonesia yang meraih emas akan diikutsertakan kembali ke IEYI 2020 di Rusia.
"Karena tujuannya bukan sekadar kompetisi tetapi memotivasi dan mengahargai karya mereka, jadi betul-betul eksibisi, bukan kompetisi," kata Nur.
Peraih medali emas di antaranya Muhammad Alim Majid dan Muhammad Ismail Umar kategori Technologies for Special Needs, Firman Fathoni serta Neng Rizqi Ni'mah kategori Education and Recreation, dan Fabian Jonathan dengan kategori Art Technology. Mereka bersaing dengan peserta lainnya dari 11 negara.
Tangerang: Empat karya anak muda Indonesia menyabet emas dalam ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2019. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berencana mengirim kembali putra-putri bangsa peraih emas ke ajang serupa pada 2020 yang digelar di Rusia.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan IEYI ke-15 yang diselenggarakan di Indonesia merupakan ajang bagi inovator muda seluruh dunia menampilkan karyanya. Ada 150 karya anak muda dari 11 negara turut berpartisipasi.
"IEYI memberikan motivasi kepada mereka juga bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak muda yang lain. Jadi untuk menciptakan generasi muda yang lebih punya kepekaan dan kepedulian kepada sains," ujarnya, Jumat, 25 Oktober 2019.
LIPI, kata Handoko, akan mengarahkan para peserta dari Indonesia mematenkan karyanya. Meskipun baru paten sederhana dan tidak mencakup semua produk.
"Ada beberapa yang di-hak paten sederhana tapi justru diproduksi. Ada juga industri yang kebetulan memakai dan dia (inovator) dapat royalti dari situ," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama LIPI Nur Tri Aries Suestiningtyas menambahkan apresiasi IEYI yang diberikan berupa medali emas, perunggu, perak, dan spesial award. Peserta asal Indonesia yang meraih emas akan diikutsertakan kembali ke IEYI 2020 di Rusia.
"Karena tujuannya bukan sekadar kompetisi tetapi memotivasi dan mengahargai karya mereka, jadi betul-betul eksibisi, bukan kompetisi," kata Nur.
Peraih medali emas di antaranya Muhammad Alim Majid dan Muhammad Ismail Umar kategori Technologies for Special Needs, Firman Fathoni serta Neng Rizqi Ni'mah kategori Education and Recreation, dan Fabian Jonathan dengan kategori Art Technology. Mereka bersaing dengan peserta lainnya dari 11 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)