Sidoarjo: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut kelangkaan cabai di sejumlah pasar tradisional di Jatim karena faktor. Imbasnya, harga cabai melambung.
"Kelangkaan cabai di setiap awal musim hujan dikarenakan situasi alam," katanya, di Pasar Ngaban, Tanggulangin, Sidoarjo, Jatim, melansir Antara, Sabtu, 18 Januari 2020.
Ia mengemukakan, ada beberapa wilayah yang terendam banjir, sehingga memengaruhi luasan panen cabai
"Di awal musim hujan, dipastikan ada penurunan produksi cabai," ujarnya.
Meskipun terjadi penurunan produksi, Khofifah memastikan bisa memasok kebutuhan cabai di Jatim dan provinsi lain.
"Dilihat luas lahan yang ditanami cabai, wilayah di Jatim sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. Di Jatim ada lima ribu hektare lahan yang ditanami cabai. Luas tersebut jauh di atas yang dibutuhkan," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pedagang pasar Ngaban Tjatur mengatakan jika saat ini harga cabai di pasar lebih mahal dua kali lipat per kilogramnya.
"Padahal jika harga normal hanya berkisar Rp30 ribu setiap kilogramnya. Ini memang terjadi setiap tahun terutama saat musim hujan," katanya.
Ia berharap harga cabai yang ada di Pasar Ngaban bisa segera pulih supaya para pedagang bisa melaksanakan aktivitas mereka secara normal.
"Kami pun tidak begitu berani memasok barang banyak, karena harga masih tidak stabil," tambahnya.
  
  
  
    Sidoarjo: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut kelangkaan cabai di sejumlah pasar tradisional di Jatim karena faktor. Imbasnya, harga cabai melambung. 
"Kelangkaan cabai di setiap awal musim hujan dikarenakan situasi alam," katanya, di Pasar Ngaban, Tanggulangin, Sidoarjo, Jatim, melansir Antara, Sabtu, 18 Januari 2020. 
Ia mengemukakan, ada beberapa wilayah yang terendam banjir, sehingga memengaruhi luasan panen cabai
"Di awal musim hujan, dipastikan ada penurunan produksi cabai," ujarnya. 
Meskipun terjadi penurunan produksi, Khofifah memastikan bisa memasok kebutuhan cabai di Jatim dan provinsi lain. 
"Dilihat luas lahan yang ditanami cabai, wilayah di Jatim sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan. Di Jatim ada lima ribu hektare lahan yang ditanami cabai. Luas tersebut jauh di atas yang dibutuhkan," jelasnya. 
Sementara itu, salah satu pedagang pasar Ngaban Tjatur mengatakan jika saat ini harga cabai di pasar lebih mahal dua kali lipat per kilogramnya. 
"Padahal jika harga normal hanya berkisar Rp30 ribu setiap kilogramnya. Ini memang terjadi setiap tahun terutama saat musim hujan," katanya. 
Ia berharap harga cabai yang ada di Pasar Ngaban bisa segera pulih supaya para pedagang bisa melaksanakan aktivitas mereka secara normal. 
"Kami pun tidak begitu berani memasok barang banyak, karena harga masih tidak stabil," tambahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)