Tangerang: Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang mengimbau warga Kota Tangerang untuk mendonorkan darah sebelum menerima vaksin covid-19. Pasalnya, bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin Sinovac itu sudah bercampur dengan darah dan proses pencairan vaksin di dalam tubuh memakan waktu yang cukup lama.
"Seseorang yang menerima vaksin tidak diperbolehkan untuk mendonor darah karena sudah bercampur dengan darah di dalam tubuh. Jadi saat sudah divaksin dan kembali untuk mendonor darah itu maksimal 3 bulan," ujar Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan, Jumat, 15 Januari 2021.
Ade menuturkan pihaknya mengantisipasi kekurangan darah di PMI Kota Tangerang agar selalu terpenuhi kapasitasnya dengan mengejar para pendonor. Selain itu, PMI Kota Tangerang juga akan melakukan edukasi ke warga Kota Tangerang terkait peraturan tidak diperbolehkan donor darah tersebut.
"Jadi kami terus memberi informasi kepada masyarakat agar mau donor darah dengan menyebarkan flyer dan selalu update di Instagram kami di @pmikotatangerang. Kami juga akan memperbarui syarat pendonor darah," katanya.
Ade mengaku kebutuhan darah di PMI Kota Tangerang sangat tinggi. Di satu sisi, calon pendonor darah yang ada sangat sedikit.
"Sebelum Kota Tangerang masuk jadwal vaksinasi, kami gencarkan program donor darah kami, yaitu Donor di Rumah Bareng Keluarga (Dobrak). Berapapun orangnya, kami siap datangi untuk melakukan pendonoran darah," jelasnya.
Bahkan, kata Ade pihaknya saat ini gencar melakukan pendekatan kepada komunitas atau organisasi masyarakat dalam penyediaan stok darah.
"Komunitas suporter bola, sepeda hingga perkumpulan organisasi masyarakat.
Sementara, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangerang David Sidabutar, mengatakan layanan mendatangi donor kerumah atau donor darah bersama keluarga (Dobrak) merupakan program PMI Kota Tangerang yang satu-satunya ada di Indonesia untuk memenuhi stok darah yang saat ini sudah mulai berkurang yang ada di PMI untuk persediaan darah perharinya.
"Program ini ada merespon penurunan donor darah dan supply darah di masa pandemi covid-19 ini," jelas David.
David menambahkan penurunan stok darah ini lantaran warga takut keluar rumah untuk mendonorkan darahnya. Menurutnya, walau menipis tapi ia memastikan kalau stok darah masih ada sampai saat ini, tapu pihaknya tak bisa memastikan kelangsungan stok itu selama masa pandemi.
"Untuk ini kita menggunakan status donor keluarga, karena supaya stok di PMI Kota Tangerang tetap aman. Kalau untuk jumlah stok darah sudah mulai menipis," katanya.
David menjelaskan mewabahnya covid-19 menjadi salah satu penyebab utama kekhawatiran warga untuk mendonorkan darahnya. Ia mengatakan, virus covid-19 tidak menular melalui darah atau pun kegiatan donor darah.
"Hampir 90 persen ya penurunan pendonor. Edukasi dibutuhkan kepada pendonor darah dan masyarakat bahwa donor darah aman," ucap dia.
Tangerang: Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang mengimbau warga Kota Tangerang untuk mendonorkan darah sebelum menerima vaksin covid-19. Pasalnya, bagi masyarakat yang sudah menerima vaksin Sinovac itu sudah bercampur dengan darah dan proses pencairan vaksin di dalam tubuh memakan waktu yang cukup lama.
"Seseorang yang menerima vaksin tidak diperbolehkan untuk mendonor darah karena sudah bercampur dengan darah di dalam tubuh. Jadi saat sudah divaksin dan kembali untuk mendonor darah itu maksimal 3 bulan," ujar Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan, Jumat, 15 Januari 2021.
Ade menuturkan pihaknya mengantisipasi kekurangan darah di PMI Kota Tangerang agar selalu terpenuhi kapasitasnya dengan mengejar para pendonor. Selain itu, PMI Kota Tangerang juga akan melakukan edukasi ke warga Kota Tangerang terkait peraturan tidak diperbolehkan donor darah tersebut.
"Jadi kami terus memberi informasi kepada masyarakat agar mau donor darah dengan menyebarkan flyer dan selalu update di Instagram kami di @pmikotatangerang. Kami juga akan memperbarui syarat pendonor darah," katanya.
Ade mengaku kebutuhan darah di PMI Kota Tangerang sangat tinggi. Di satu sisi, calon pendonor darah yang ada sangat sedikit.
"Sebelum Kota Tangerang masuk jadwal vaksinasi, kami gencarkan program donor darah kami, yaitu Donor di Rumah Bareng Keluarga (Dobrak). Berapapun orangnya, kami siap datangi untuk melakukan pendonoran darah," jelasnya.
Bahkan, kata Ade pihaknya saat ini gencar melakukan pendekatan kepada komunitas atau organisasi masyarakat dalam penyediaan stok darah.
"Komunitas suporter bola, sepeda hingga perkumpulan organisasi masyarakat.
Sementara, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tangerang David Sidabutar, mengatakan layanan mendatangi donor kerumah atau donor darah bersama keluarga (Dobrak) merupakan program PMI Kota Tangerang yang satu-satunya ada di Indonesia untuk memenuhi stok darah yang saat ini sudah mulai berkurang yang ada di PMI untuk persediaan darah perharinya.
"Program ini ada merespon penurunan donor darah dan supply darah di masa pandemi covid-19 ini," jelas David.
David menambahkan penurunan stok darah ini lantaran warga takut keluar rumah untuk mendonorkan darahnya. Menurutnya, walau menipis tapi ia memastikan kalau stok darah masih ada sampai saat ini, tapu pihaknya tak bisa memastikan kelangsungan stok itu selama masa pandemi.
"Untuk ini kita menggunakan status donor keluarga, karena supaya stok di PMI Kota Tangerang tetap aman. Kalau untuk jumlah stok darah sudah mulai menipis," katanya.
David menjelaskan mewabahnya covid-19 menjadi salah satu penyebab utama kekhawatiran warga untuk mendonorkan darahnya. Ia mengatakan, virus covid-19 tidak menular melalui darah atau pun kegiatan donor darah.
"Hampir 90 persen ya penurunan pendonor. Edukasi dibutuhkan kepada pendonor darah dan masyarakat bahwa donor darah aman," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)