"Adik saya ini sempat mengajak tiga generasi keluarga yang isinya cowok semua untuk berfoto bersama. Saya baru sadar, mungkin ini firasat dari beliau," kata kakak Fadly Satrianto, Juan Setadi, Senin, 11 Januari 2021.
Di mata keluarga, Fadly merupakan sosok periang. Almarhum juga sangat dekat dengan kedua orang tuanya, terutama sang ibu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Adik saya yang nomor tiga ini periang. Beliau paling ramai dibandingkan kami semua dan paling dekat dengan ibu," ucapnya.
Saat kejadian, Fadly yang merupakan kru ekstra pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terbang ke Pontianak dengan tujuan untuk mengendarai pesawat lainnya.
Baca juga: Polri Pastikan Tidak Ada Data Antemortem Ganda
"Beliau sebagai kru ekstra dan duduk di bangku nomor 40. Jadi beliau ini naik Sriwijaya Air tujuan Pontianak untuk misi mengendarai pesawat lain dengan tujuan lain," ujar dia.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga tahun 2011 itu juga dikenang sebagai sosok yang pekerja keras dan tekun untuk meraih cita-citanya.
"Adik saya sangat pekerja keras. Dia dulu di Boeing menjadi kru kantor. Lalu mendapat kesempatan untuk pendidikan Boeing di tahun 2016-2017 sebagai kopilot," ungkap Juan.
Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu, 9 Januari 2021. Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bangkai pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
(MEL)