Pusat semburan dan wilayah yang terkena luberan lumpur panas Lapindo, tampak dari atas Porong, Sidoarjo, Senin (26/5/2014) - ANT/Eric Ireng
Pusat semburan dan wilayah yang terkena luberan lumpur panas Lapindo, tampak dari atas Porong, Sidoarjo, Senin (26/5/2014) - ANT/Eric Ireng

Volume Lumpur Lapindo Mengancam, BPLS tak Berkutik

Heri Susetyo • 15 September 2014 13:13
medcom.id, Sidoarjo: Volume lumpur Lapindo di kolam penampungan terus meninggi. Di sisi lain, tanggul penahan lumpur kian kritis.
 
Pantauan Media Indonesia, Senin (15/9/2014), lumpur dari pusat semburan mengarah ke selatan dan barat. Tanggul sisi barat berbatasan langsung dengan rel kereta api dan jalan raya Porong.
 
Lumpur bercampur air itu melewati rekahan endapan lumpur yang sudah mengering. Rekahan tersebut kemudian makin tergerus dan menjadi aliran lumpur.

Dari pusat semburan, lumpur bergerak ke titik 25 kemudian mengalir menuju Desa Jatirejo dan Mindi Kecamatan Porong. Tanggul di Desa Jatirejo juga sudah kritis. Ketinggian endapan lumpur di kolam penampungan sudah menyamai puncak tanggul.
 
Aliran lumpur dari pusat semburan juga mengalir ke Kelurahan Siring yang berbatasan dengan jalur kereta api. Hanya saja, aliran lumpur di Kelurahan Siring masih mengalir ke Desa Ketapang dengan kolam penampungan yang mampu menampung banyak luberan lumpur.
 
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengaku tidak berani meninggikan tanggul. Pasalnya, puncak tanggul hanya dirancang untuk ketinggian 12 meter. Bila ketinggian ditambah, tanggul rawan roboh. Karenanya, upaya BPLS sebatas meninggikan tanggul 50 sentimeter di sisi dalam puncak tanggul.
 
Menurut Humas BPLS, Dwinanto Prasetyo, volume lumpur yang bertambah hanya bisa diatasi dengan cara mengalirkannya ke Kali Porong. Namun, sejak beberapa bulan terakhir, kapal keruk untuk mengalirkan lumpur ke Kali Porong tidak beroperasi akibat larangan warga. Mereka bertindak seperti itu unutk menuntut pelunasan ganti rugi.
 
"Ya begini keadaannya. BPLS tidak bisa berbuat apa-apa bagaimana menangani endapan lumpur di kolam penampungan yang terus bertambah," kata Dwinanto Prasetyo, di kolam lumpur Lapindo, Sidoarjo, Senin (15/9/2014).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan