Kartu tanda penduduk (KTP) khusus Aceh temuan anggota Palang Merah Indonesia (PMI) pascatsunami 26 Desember 2004 dipamerkan dalam acara peringatan 10 tahun tsunami di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat (26/12/2014). MTVN/M Rodhi Aulia
Kartu tanda penduduk (KTP) khusus Aceh temuan anggota Palang Merah Indonesia (PMI) pascatsunami 26 Desember 2004 dipamerkan dalam acara peringatan 10 tahun tsunami di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat (26/12/2014). MTVN/M Rodhi Aulia

10 Tahun Tsunami Aceh

Jejak Korban Tsunami dalam Tumpukan KTP

M Rodhi Aulia • 26 Desember 2014 12:57
medcom.id, Banda Aceh: Gempa dan tsunami yang mengoyak Aceh sudah 10 tahun berlalu. Namun, ingatan terhadap kejadian mahadahsyat itu masih ada.
 
Ratusan ribu korban yang meninggal pada saat itu meninggalkan jejak. Bukan cuma kuburan massal atau kesedihan yang masih menderai melalui air mata sanak saudara, jejak korban meninggal terhampar lewat kartu identitas pribadi yang ditemukan pascabencana.
 
Kartu identitas beragama. Ada Kartu Tanda Penduduk (KTP) biasa yang dimiliki WNI, ada juga KTP khusus Aceh berwarna merah putih. Sebagaimana diketahui, berpuluh-puluh tahun Aceh merupakan Daerah Operasi Militer (DOM). Saat tragedi menyakitkan itu terjadi, Pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka masih berkonflik di Tanah Rencong.

Kini, ratusan KTP yang menjadi saksi bisu kehilangan mendalam masyarakat Aceh itu di tangan Palang Merah Indonesia (PMI). Organisasi nirlaba internasional dalam bidang kesehatan tersebut memamerkan KTP yang ditemukan sepuluh tahun lalu.
 
"Ini sebagian besar yang kami temukan saat melakukan evakuasi korban," kata Jhoni Ikhwan, staf penanggulangan bencana PMI kepada Metrotvnews.com di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Jumat (26/12/2014).
 
Jhoni menambahkan, relawan evakuasi juga menemukan sejumlah kartu ATM berbagai bank, surat izin mengemudi mobil (SIM A), SIM C untuk motor, Kartu Pemilih Pemilu, dan kartu identitas lainnya. Kartu-kartu itu ditemukan melekat di pakaian tubuh korban yang bergelimang di antara puing-puing reruntuhan bangunan dan pepohonan. Kartu identitas itu sebagian besar milik warga Banda Aceh dan Aceh Besar.
 
Sebagian besar kartu identitas sudah memudar dan sedikit kotor. PMI memajangnya di sebuah etalase untuk mengenang sepuluh tahun tsunami Aceh. "Ini baru pertama kali dipamerkan di muka publik," kata dia.
 
Para pengunjung tampak takjub melihat barang-barang milik korban. Mata berlama-lama memerhatikan satu per satu kartu identitas. "Mungkin ada yang saya kenal," tutur seorang Ibu yang mengenakan jilbab hitam.
 
PMI tak cuma memajang kartu identitas. Mereka juga memajang barang berharga milik warga yang ditemukan pascatsunami.
 
Di antaranya, 1,782.3 gram perhiasan emas, terdiri dari 292 gram emas berkadar 99 persen, dan 947, 8 gram berkadar 93 persen dan 542,5 gram berkadar 70 persen. PMI juga memamerkan uang temuan sebanyak Rp26 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan