medcom.id, Batam: Anggota Yonif 134 Tuah Sakti, Praka JK Marpaung, tewas akibat terkena tembakan senjata khusus saat bentrokan antaraparat terjadi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun memerintahkan untuk mencari pemilik senjata tersebut.
Praka Marpaung tewas saat anggota Brimob Polda Kepri bentrok dengan Yonif 134 Tuah Sakti di kawasan Tembesi. Sebuah proyektil yang berasal dari senjata khusus mengenai belakang bahu kirinya.
Usai bertemu dengan KSAD di Batam, Kamis (20/11/2014), Kapolri menegaskan anggota Brimob di Kepri tak memiliki senjata tersebut. Ia juga tak menemukan senjata itu di gudang Brimob.
Sementara KSAD menegaskan seluruh senjata milik Yonif 134 Tuah Sakti di gudang. Tak ada senjata yang hilang dari gudang tersebut.
Meski demikian, Kapolri dan KSAD bersepakat untuk menemukan pemilik senjata khusus itu. Keduanya juga sepakat membentuk tim investigasi mencari penyebab bentrokan dan menentukan penindakan kepada anggota masing-masing.
Selain Praka Marpaung, seorang warga sipil pun terkena peluru saat menyaksikan bentrokan. Korban pun menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
medcom.id, Batam: Anggota Yonif 134 Tuah Sakti, Praka JK Marpaung, tewas akibat terkena tembakan senjata khusus saat bentrokan antaraparat terjadi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Kapolri Jenderal Polisi Sutarman dan KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pun memerintahkan untuk mencari pemilik senjata tersebut.
Praka Marpaung tewas saat anggota Brimob Polda Kepri bentrok dengan Yonif 134 Tuah Sakti di kawasan Tembesi. Sebuah proyektil yang berasal dari senjata khusus mengenai belakang bahu kirinya.
Usai bertemu dengan KSAD di Batam, Kamis (20/11/2014), Kapolri menegaskan anggota Brimob di Kepri tak memiliki senjata tersebut. Ia juga tak menemukan senjata itu di gudang Brimob.
Sementara KSAD menegaskan seluruh senjata milik Yonif 134 Tuah Sakti di gudang. Tak ada senjata yang hilang dari gudang tersebut.
Meski demikian, Kapolri dan KSAD bersepakat untuk menemukan pemilik senjata khusus itu. Keduanya juga sepakat membentuk tim investigasi mencari penyebab bentrokan dan menentukan penindakan kepada anggota masing-masing.
Selain Praka Marpaung, seorang warga sipil pun terkena peluru saat menyaksikan bentrokan. Korban pun menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)