Rantau: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memadamkan api yang melalap 30 hektare lahan dan mengamankan pemukiman penduduk di Desa Sungai Rutas Hulu.
"Luas lahan yang terbakar kurang lebih 30 hektare, terdiri dari lahan semak belukar dan pohon galam 28,5 hektare serta 1,5 hektare kebun cabai rawit," kata Kepala BPBD Tapin Raniansyah di Rantau, Tapin, Kamis malam, 29 September 2023.
Raniansyah mengungkapkan tim gabungan mampu memadamkan seluruh titik api yang membara sejak Kamis siang hingga malam hari.
Dia menuturkan tim gabungan yang terlibat pemadaman antara lain dari BPBD Tapin, TNI, Polri, Satpol PP dan Damkar, Tagana (Taruna Siaga Bencana), ORARI (Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia), RAPI (Radio Amatir Penduduk Indonesia), PMI, Barisan Pemadam Kebakaran (Bapara), serta masyarakat sekitar, dengan memanfaatkan tangki dan mesin portable.
Terkait penyebab kebakaran hutan dan lahan, kata Raniansyah, masih belum bisa diketahui. Namun BPBD Tapin menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Ini kebakaran besar. Terkait penyebab akan ditangani oleh pihak berwenang," jelasnya.
Raniansyah menjelaskan saat ini seluruh anggota sudah ditarik mundur setelah sehari melakukan pemadaman api di desa tersebut. "Namun kita tetap siaga apabila ada karhutla," jelas Raniansyah.
Rantau: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Provinsi
Kalimantan Selatan (Kalsel) memadamkan
api yang melalap 30 hektare lahan dan mengamankan pemukiman penduduk di Desa Sungai Rutas Hulu.
"Luas lahan yang terbakar kurang lebih 30 hektare, terdiri dari lahan semak belukar dan pohon galam 28,5 hektare serta 1,5 hektare kebun cabai rawit," kata Kepala BPBD Tapin Raniansyah di Rantau, Tapin, Kamis malam, 29 September 2023.
Raniansyah mengungkapkan tim gabungan mampu memadamkan seluruh titik api yang membara sejak Kamis siang hingga malam hari.
Dia menuturkan tim gabungan yang terlibat pemadaman antara lain dari BPBD Tapin, TNI, Polri, Satpol PP dan Damkar, Tagana (Taruna Siaga Bencana), ORARI (Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia), RAPI (Radio Amatir Penduduk Indonesia), PMI, Barisan Pemadam Kebakaran (Bapara), serta masyarakat sekitar, dengan memanfaatkan tangki dan mesin portable.
Terkait penyebab kebakaran hutan dan lahan, kata Raniansyah, masih belum bisa diketahui. Namun BPBD Tapin menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Ini kebakaran besar. Terkait penyebab akan ditangani oleh pihak berwenang," jelasnya.
Raniansyah menjelaskan saat ini seluruh anggota sudah ditarik mundur setelah sehari melakukan pemadaman api di desa tersebut. "Namun kita tetap siaga apabila ada karhutla," jelas Raniansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)