Tangerang: Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan mencatat pertumbuhan tinggi minat masyarakat menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Rata-rata 1.000 warga Tangsel mendaftar untuk mendapat porsi haji setiap tahunnya.
"Setiap hari orang daftar haji itu banyak. Estimasi antrian haji di kita 22 tahun, mungkin tahun ini 23 tahun. Tapi kita bicaranya Provinsi Banten, karena kuota kita kuota Provinsi, bukan tingkat kota," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangsel, Dedi Mahfudin, saat dikonfirmasi, Sabtu 4 Juni 2022.
Baca: Ini Pesan Menag Yaqut ke Jemaah Haji Kloter Pertama
Dia menerangkan untuk setiap calon haji yang ingin mendapatkan porsi haji, wajib membuka rekening tabungan haji ke Bank - bank syariah yang telah bekerjasama. Dengan minimal uang setoran haji sebesar Rp25 juta dilebihkan.
"Untuk mendapatkan porsi, buka rekening tabungan haji itu Rp25 juta dilebihkan, agar nomor rekeningnya tetap aktif. Mau dilebihkan Rp50 ribu atau Rp100 ribu engga masalah. Karena yang Rp25 juta itu, nanti disetorkan Bank ke pusat, untuk memperoleh porsi antrian," jelas Dedi.
Menurut dia seandainya seorang calon jemaah hanya menyetorkan uang tidak sampai Rp25 juta, maka calon jemaah tersebut belum memperoleh kepastian porsi kuota haji.
"Kalau misal setor pertama hanya Rp20 juta, engga bisa dapat porsi. Kemudian setelah mendapat porsi haji, calon mendatangi kantor Kemenag terdekat untuk mendaftar di Kantor Kemenag kota / kabupaten, dengan membawa bukti pembayaran BPIH (bukti pembayaran ibadah haji) untuk dimasukan ke data Siskohaj, untuk mengklarifikasi dapat porsi," ungkapnya.
Dedi menyebutkan sebelum Pandemi Covid-19, rata-rata jemaah haji asal Tangsel, yang diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 1000 orang lebih. Namun, karena banyaknya ketentuan baru yang diterapkan Pemerintah Saudi, tahun ini hanya memberangkatkan 50 persen dari kuota tahun - tahun sebelumnya.
"Karena dari Saudi sendiri kuota kita dipangkas. Biasanya untuk Indonesia itu 3 jutaan, sekarang hanya satu jutaan jemaah, jadi 50 persen saja yang diberangkatkan. Tapi kalau umrah saya lihat jalan terus," ujar Dedi.
Tangerang: Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan mencatat pertumbuhan tinggi minat masyarakat menunaikan
ibadah haji ke tanah suci. Rata-rata 1.000 warga Tangsel mendaftar untuk mendapat porsi haji setiap tahunnya.
"Setiap hari orang daftar haji itu banyak. Estimasi antrian haji di kita 22 tahun, mungkin tahun ini 23 tahun. Tapi kita bicaranya Provinsi Banten, karena kuota kita kuota Provinsi, bukan tingkat kota," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangsel, Dedi Mahfudin, saat dikonfirmasi, Sabtu 4 Juni 2022.
Baca:
Ini Pesan Menag Yaqut ke Jemaah Haji Kloter Pertama
Dia menerangkan untuk setiap calon haji yang ingin mendapatkan porsi haji, wajib membuka rekening tabungan haji ke Bank - bank syariah yang telah bekerjasama. Dengan minimal uang setoran haji sebesar Rp25 juta dilebihkan.
"Untuk mendapatkan porsi, buka rekening tabungan haji itu Rp25 juta dilebihkan, agar nomor rekeningnya tetap aktif. Mau dilebihkan Rp50 ribu atau Rp100 ribu engga masalah. Karena yang Rp25 juta itu, nanti disetorkan Bank ke pusat, untuk memperoleh porsi antrian," jelas Dedi.
Menurut dia seandainya seorang calon jemaah hanya menyetorkan uang tidak sampai Rp25 juta, maka calon jemaah tersebut belum memperoleh kepastian porsi kuota haji.
"Kalau misal setor pertama hanya Rp20 juta, engga bisa dapat porsi. Kemudian setelah mendapat porsi haji, calon mendatangi kantor Kemenag terdekat untuk mendaftar di Kantor Kemenag kota / kabupaten, dengan membawa bukti pembayaran BPIH (bukti pembayaran ibadah haji) untuk dimasukan ke data Siskohaj, untuk mengklarifikasi dapat porsi," ungkapnya.
Dedi menyebutkan sebelum Pandemi Covid-19, rata-rata jemaah haji asal Tangsel, yang diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 1000 orang lebih. Namun, karena banyaknya ketentuan baru yang diterapkan Pemerintah Saudi, tahun ini hanya memberangkatkan 50 persen dari kuota tahun - tahun sebelumnya.
"Karena dari Saudi sendiri kuota kita dipangkas. Biasanya untuk Indonesia itu 3 jutaan, sekarang hanya satu jutaan jemaah, jadi 50 persen saja yang diberangkatkan. Tapi kalau umrah saya lihat jalan terus," ujar Dedi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)