Tari Bedhaya Anglir Mendhung untuk Penobatan Mangkunegara X. Foto: Dok/Metro TV
Tari Bedhaya Anglir Mendhung untuk Penobatan Mangkunegara X. Foto: Dok/Metro TV

Tari Bedhaya Anglir Mendhung untuk Penobatan Mangkunegara X

MetroTV • 12 Maret 2022 17:56
Surakarta: Hari ini, tengah berlangsung acara pengukuhan KGPAA Mangkunagoro X di Puro Mangkunegaran, Surakarta. Salah satu kegiatan wajib yang ada adalah penampilan Tari Bedhaya Anglir Mendhung.
 
Ke tujuh penari memasuki ruang pendopo diiringi dengan suara pengrawit dan gamelan. Ke tujuh penari ini menyempurnakan gerakan untuk tari Bedhaya Anglir Mendhung, sebuah tarian sakral yang wajib saat penobatan raja. Ke tujuh penari menyelaraskan tari dengan iringan dua gamelan.
 
Tarian ini menggambarkan perjuangan pangeran Sambernyowo saat berperang melawan penjajah dan dipentaskan saat penobatan KGPAA Mangkunegara I tahun 1757.

"Menceritakan tentang perlawanan Sambernyowo dengan Belanda. Menggambarkan saat Mangkunagoro itu meninjau pasukan perang," ujar Dewan Empu Tari Mangkunegaran, Rusini dalam program Special Event Pengukuhan KGPAA Mangkunagoro X di Metro Tv, Sabtu, 11 Maret 2022.
 
Untuk menjadi penari ini, harus masih gadis dan belum menikah dan tidak bisa asal tampil. "Jadi bukan tarian yang bisa dibawa untuk manggung keluar. Harus betul-betul dipentaskan hanya di Puro Mangkunegaran," ujar Putri KGPAA Mangkunegara IX, Graj Ancillasura Marina Sudjiwo.
 
Tarian ini tidak boleh asal dibawakan. Tidak boleh ada salah. Ke tujuh penari ini harus lolos uji untuk menjalani syarat adat sebelum bisa mementaskan tari di hari penobatan raja. Hingga kini, budaya persiapan dan syarat menarikan tari Bedhaya Anglir Mendhung tidak pernah diubah. (Alifiah Nurul Rahmania)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan