Blora: Sebanyak enam warga meninggal setelah pesta minuman keras oplosan di Pasar Plaza Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Polisi memeriksa pedagang minuman keras jenis arak serta beberapa orang lainnya serta mengamankan barang bukti.
Hingga Kamis, 20 Januari 2021 korban meninggal mencapai enam orang. Beberapa korban sebelumnya dirawat di rumah sakit diduga akibat keracunan miras tersebut
Korban tewas pada awalnya hanya satu orang pada Senin, 17 Januari atas nama Dwi alias Robot, kemudian sehari setelahnya Agus alias Singo, Difa, Puluhan dan Ega. Serta menyusul kemudian Teguh hari ini.
Baca: Korban Pelatih Tari Cabul Diduga Melebihi 7 Orang
"Kita masih lakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para saksi," kata Kapolsek Cepu AKP Agus Budiana, Kamis, 20 Januari 2022.
Kasus tewasnya enam warga tersebut, berawal pada Minggu, 16 Januari. Sebanyak 13 warga termasuk di dalamnya pedagang minuman keras Y menggelar pesta minuman keras di lokasi kejadian. Namun setelah pesta itu ada peserta yang meninggal disusul beberapa lainnya dan dilarikan ke rumah sakit.
Secara bergelombang, ungkap Agus, beberapa warga tersebut meninggal dan tercatat enam orang hingga saat ini.
"Selain memeriksa beberapa saksi, kita juga telah mengamankan barang bukti," imbuhnya.
Blora: Sebanyak enam warga meninggal setelah pesta
minuman keras oplosan di Pasar Plaza Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Polisi memeriksa pedagang minuman keras jenis arak serta beberapa orang lainnya serta mengamankan barang bukti.
Hingga Kamis, 20 Januari 2021 korban meninggal mencapai enam orang. Beberapa korban sebelumnya dirawat di rumah sakit diduga akibat keracunan miras tersebut
Korban tewas pada awalnya hanya satu orang pada Senin, 17 Januari atas nama Dwi alias Robot, kemudian sehari setelahnya Agus alias Singo, Difa, Puluhan dan Ega. Serta menyusul kemudian Teguh hari ini.
Baca: Korban Pelatih Tari Cabul Diduga Melebihi 7 Orang
"Kita masih lakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para saksi," kata Kapolsek Cepu AKP Agus Budiana, Kamis, 20 Januari 2022.
Kasus tewasnya enam warga tersebut, berawal pada Minggu, 16 Januari. Sebanyak 13 warga termasuk di dalamnya pedagang minuman keras Y menggelar pesta minuman keras di lokasi kejadian. Namun setelah pesta itu ada peserta yang meninggal disusul beberapa lainnya dan dilarikan ke rumah sakit.
Secara bergelombang, ungkap Agus, beberapa warga tersebut meninggal dan tercatat enam orang hingga saat ini.
"Selain memeriksa beberapa saksi, kita juga telah mengamankan barang bukti," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
