Jepara: Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha kerudung di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pasalnya, permintaan kerudung naik hingga 100 persen bila dibanding hari-hari biasa.
Salah satu karyawan pembuat kerudung, Firda Maulida, mengatakan pada hari-hari biasa sebelum Ramadan, produksi kerudung dalam sehari hanya 500 potong. Namun, saat Ramadan tiba produksi mencapai 1.000 potong per hari.
“Kalau Ramadan kenaikannya drastis. Yang gabung jadi member naik sampai 50 persen. Kalau produksi naik dua kali lipat,” kata Firda, Rabu, 6 April 2022.
Baca: Jelang Ramadan, Omzet Perajin Peci Kain Tenun Troso di Jepara Naik 100%
Kerudung yang diproduksi di Kota Ukir kini telah menembus pasar nasional. Selain tersebar ke berbagai kota di Pulau Jawa, juga tersebar di sejumlah kota besar di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
“Kami sistem penjualannya online dan offline. Kami juga menggunakan sistem member, reseller, dan distributor. Kerudung yang kami jual 100 persen produksi sendiri. Mulai dari memotong kain sampai pengemasan kami kerjakan sendiri,” kata Firda.
Berkaca pada tahun-tahun lalu, permintaan kerudung akan terus sampai mendekati Lebaran. Mengingat sudah menjadi tradisi masyarakat untuk memakai baju dan kerudung baru saat Lebaran mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Jepara:
Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha kerudung di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pasalnya, permintaan kerudung naik hingga 100 persen bila dibanding hari-hari biasa.
Salah satu karyawan pembuat kerudung, Firda Maulida, mengatakan pada hari-hari biasa sebelum Ramadan, produksi kerudung dalam sehari hanya 500 potong. Namun, saat Ramadan tiba produksi mencapai 1.000 potong per hari.
“Kalau Ramadan kenaikannya drastis. Yang gabung jadi member naik sampai 50 persen. Kalau produksi naik dua kali lipat,” kata Firda, Rabu, 6 April 2022.
Baca: Jelang Ramadan, Omzet Perajin Peci Kain Tenun Troso di Jepara Naik 100%
Kerudung yang diproduksi di Kota Ukir kini telah menembus pasar nasional. Selain tersebar ke berbagai kota di Pulau Jawa, juga tersebar di sejumlah kota besar di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.
“Kami sistem penjualannya
online dan
offline. Kami juga menggunakan sistem member, reseller, dan distributor. Kerudung yang kami jual 100 persen produksi sendiri. Mulai dari memotong kain sampai pengemasan kami kerjakan sendiri,” kata Firda.
Berkaca pada tahun-tahun lalu, permintaan kerudung akan terus sampai mendekati Lebaran. Mengingat sudah menjadi tradisi masyarakat untuk memakai baju dan kerudung baru saat Lebaran mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)