Pemkab Bantul Siapkan Strategi Pengawasan Distribusi Minyak Goreng

Bantul: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyiapkan sejumlah langkah pengawasan terkait distribusi minyak goreng. Hal ini guna menjamin harga dan ketersediaan bahan pokok itu di pasaran. "Kita sudah rapat di Polres Bantul dengan Kapolres dengan Kapolri dan Kementerian Perindustrian, akan ada tiga hal yang perlu diawasi," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Selasa, 5 April 2022. Menurut dia, pengawasan yang pertama dilakukan terhadap pabrik-pabrik minyak goreng. Namun, untuk industri minyak goreng ini tidak ada yang berada di wilayah Bantul bahkan di DIY. "Kedua, berkait dengan distribusi di gudang gudang, tapi distribusi yang gudang minyak curah di Bantul hanya ada satu, berada di utara Pabrik Gula Madukismo, yang sudah sering kita cek," ujar dia. Ketiga, pengawasan distribusi minyak goreng di pasar-pasar tradisional wilayah Bantul. Terutama berkaitan dengan harga. Baca: Komisi VI Desak KPPU Segera Ungkap Dugaan Kartel Minyak Goreng "Di pasar tradisional itu harganya bagaimana, apakah sesuai dengan harapan dari pemerintah atau masih tinggi, termasuk yang harus diawasi ini ada tidak merek-merek baru, kalau ada merek baru itu ada berarti ada hal-hal yang perlu dicurigai," ucapnya. Agus mengatakan pengawasan distribusi minyak goreng, akan dilaksanakan bersama Satgas Pangan dan tim dari kepolisian. Harga minyak goreng di pasar-pasar Bantul saat ini, mencapai Rp24 ribu sampai Rp25 ribu per liter. "Untuk stok masih tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak ada keluhan, karena ketersediaan, kalau warga itu kalau sudah tersedia, harga mahal sedikit tidak apa-apa, dan orang-orang Bantul orang-orang bijak," kata Agus.