medcom.id, Tangerang: Menjalani ibadah puasa dengan menyandang status sebagai warga binaan adalah hal yang tak biasa. Apalagi menjalani hari-hari sambil tetap berpuasa tentu menjadi ujian tersendiri bagi penghuni lapas.
Namun hal itu, tak terjadi bagi warga penghuni Lapas Anak Wanita Klas IIB Tangerang, yang punya segudang cara agar aktifitas ibadah puasa mereka tetap lancar.
Vicka, 30 warga binaan yang telah menjalani separuh masa tahanan dari vonis 4,5 tahun mengaku, sudah dua kali menjalani puasa di dalam sel. Sembari menggendong anak pertamanya Novan Ibrahim, yang juga lahir di dalam lapas. Vicka merasa ibadah puasanya berjalan seperti biasa.
"Untungnya sesama warga binaan saling perhatian, sangat kekeluargaan. Meski pasti berbeda kalau kita ada di rumah sendiri," kata Vicka saat ditemui di dalam Lapas Anak Wanita Klas II B, Tangerang.
Risma, warga binaan lain, justru mengaku ibadah puasanya masih lebih baik saat di dalam lapas ketimbang dulu, saat masih bebas.
"Alhamdulillah disini ibadah puasa lebih lancar, bisa disempurnakan salat, tadarus, pokoknya malah lebih positif, ketimbang dulu di luar malah banyak ibadah yang terlewat," ujar mantan bartender di Mangga Besar itu.
Hal senada juga disampaikan terpidana tindak pidana korupsi, Damayanti Wisnu Putranti, yang menghuni Blok Matahari di lapas itu. Ia mengaku tahun ini adalah kali kedua dirinya menjalankan ibadah puasa di penjara. Setelah sebelumnya mendekam di rutan KPK selama 10 bulan.
"Di lapas ini saya baru sebulan, sebelumnya pernah di Sukamiskin, Pondok Bambu dan Paledang Bogor, tapi alhamdulillah dari beberapa minggu saya merasa lapas ini paling manusiawi dibanding lapas-lapas lain, kecuali Rutan KPK karena di sana ada pendingin udara dan lebih baik," ucap dia.
Damayanti, yang divonis 4,5 tahun penjara mengaku, ibadah puasa di lapas berjalan seperti biasa. Selama berada di Lapas anak wanita Klas II B, mantan anggota Komisi V DPR RI ini sedang giat menekuni tanaman bayam organik.
"Jagung dan terong organik ada punya warga binaan kasus narkoba, khusus yang tipikor ini masih kosong, saya sedang giat untuk tanam bayam organik. Lalu siangnya saya bersama yang lain rutin membuat kue, kue ini nanti akan kami jual dan uangnya untuk membantu kebutuhan di lapas," ucapnya.
medcom.id, Tangerang: Menjalani ibadah puasa dengan menyandang status sebagai warga binaan adalah hal yang tak biasa. Apalagi menjalani hari-hari sambil tetap berpuasa tentu menjadi ujian tersendiri bagi penghuni lapas.
Namun hal itu, tak terjadi bagi warga penghuni Lapas Anak Wanita Klas IIB Tangerang, yang punya segudang cara agar aktifitas ibadah puasa mereka tetap lancar.
Vicka, 30 warga binaan yang telah menjalani separuh masa tahanan dari vonis 4,5 tahun mengaku, sudah dua kali menjalani puasa di dalam sel. Sembari menggendong anak pertamanya Novan Ibrahim, yang juga lahir di dalam lapas. Vicka merasa ibadah puasanya berjalan seperti biasa.
"Untungnya sesama warga binaan saling perhatian, sangat kekeluargaan. Meski pasti berbeda kalau kita ada di rumah sendiri," kata Vicka saat ditemui di dalam Lapas Anak Wanita Klas II B, Tangerang.
Risma, warga binaan lain, justru mengaku ibadah puasanya masih lebih baik saat di dalam lapas ketimbang dulu, saat masih bebas.
"Alhamdulillah disini ibadah puasa lebih lancar, bisa disempurnakan salat, tadarus, pokoknya malah lebih positif, ketimbang dulu di luar malah banyak ibadah yang terlewat," ujar mantan bartender di Mangga Besar itu.
Hal senada juga disampaikan terpidana tindak pidana korupsi, Damayanti Wisnu Putranti, yang menghuni Blok Matahari di lapas itu. Ia mengaku tahun ini adalah kali kedua dirinya menjalankan ibadah puasa di penjara. Setelah sebelumnya mendekam di rutan KPK selama 10 bulan.
"Di lapas ini saya baru sebulan, sebelumnya pernah di Sukamiskin, Pondok Bambu dan Paledang Bogor, tapi alhamdulillah dari beberapa minggu saya merasa lapas ini paling manusiawi dibanding lapas-lapas lain, kecuali Rutan KPK karena di sana ada pendingin udara dan lebih baik," ucap dia.
Damayanti, yang divonis 4,5 tahun penjara mengaku, ibadah puasa di lapas berjalan seperti biasa. Selama berada di Lapas anak wanita Klas II B, mantan anggota Komisi V DPR RI ini sedang giat menekuni tanaman bayam organik.
"Jagung dan terong organik ada punya warga binaan kasus narkoba, khusus yang tipikor ini masih kosong, saya sedang giat untuk tanam bayam organik. Lalu siangnya saya bersama yang lain rutin membuat kue, kue ini nanti akan kami jual dan uangnya untuk membantu kebutuhan di lapas," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)