Denpasar: Koalisi Rakyat Bali (KRB) memiliki alasan mendorong Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Rai Mantra ikut dalam Pemilihan Gubernur Bali 2018. Rai Mantra telah membuktikan kualitas diri melalui beberapa program selama menjabat Wali Kota Denpasar.
"Lihat kinerja beliau saat ini. Hampir semuanya terlaksana. Beliau tak memiliki catatan buruk. Itu magnetnya Pak Rai Mantra," kata dewan Penasihat KRB Made Mudarta di Denpasar, Jumat, 17 November 2017.
Semula Rai Mantra menjabat sebagai Wakil Wali Kota Denpasar. Lalu pada 2008, ia menjabat sebagai Wali Kota Denpasar menggantikan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang menjadi Wakil Gubernur Bali.
Ia lalu terpilih menjadi wali kota dalam Pilkada Denpasar 2010. Ia menjabat wali kota hingga 2015.
Lagi-lagi, ia mendapat kepercayaan dari warga Denpasar. Ia memenangkan Pilkada dan kembali memimpin Pemerintah Kota Denpasar untuk periode 2016-2021.
Di awal kepemimpinannya, Rai Mantra melaksanakan program terbilang sederhana, yaitu mengurangi penggunaan kantong plastik di pasar. Warga yang berbelanja di pasar harus membawa kantong sendiri. Bila ingin tetap menggunakan kantong plastik, pembeli harus membayar.
Rai Mantra juga membuat larangan membangun gedung tinggi di Bali. Semua bangunan harus bernuansa kebudayaan Bali.
Mudarta optimistis Rai Mantra sanggup mengembalikan kejayaan budaya Pulau Bali. Itu yang menjadi alasan KRB mendorong Rai Mantra melawan I Wayan Koster, cakal calon gubernur dari PDI Perjuangan.
Hingga berita ini dimuat, dua bakal calon didorong maju dalam Pilgib Bali 2018, yaitu Rai Mantra dan I Wayan Koster. Rai Mantra didorong dari KRB, koalisi yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Hanura, PKPI, Perindo, PAN, dan PKS.
Denpasar: Koalisi Rakyat Bali (KRB) memiliki alasan mendorong Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Rai Mantra ikut dalam Pemilihan Gubernur Bali 2018. Rai Mantra telah membuktikan kualitas diri melalui beberapa program selama menjabat Wali Kota Denpasar.
"Lihat kinerja beliau saat ini. Hampir semuanya terlaksana. Beliau tak memiliki catatan buruk. Itu magnetnya Pak Rai Mantra," kata dewan Penasihat KRB Made Mudarta di Denpasar, Jumat, 17 November 2017.
Semula Rai Mantra menjabat sebagai Wakil Wali Kota Denpasar. Lalu pada 2008, ia menjabat sebagai Wali Kota Denpasar menggantikan Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang menjadi Wakil Gubernur Bali.
Ia lalu terpilih menjadi wali kota dalam Pilkada Denpasar 2010. Ia menjabat wali kota hingga 2015.
Lagi-lagi, ia mendapat kepercayaan dari warga Denpasar. Ia memenangkan Pilkada dan kembali memimpin Pemerintah Kota Denpasar untuk periode 2016-2021.
Di awal kepemimpinannya, Rai Mantra melaksanakan program terbilang sederhana, yaitu mengurangi penggunaan kantong plastik di pasar. Warga yang berbelanja di pasar harus membawa kantong sendiri. Bila ingin tetap menggunakan kantong plastik, pembeli harus membayar.
Rai Mantra juga membuat larangan membangun gedung tinggi di Bali. Semua bangunan harus bernuansa kebudayaan Bali.
Mudarta optimistis Rai Mantra sanggup mengembalikan kejayaan budaya Pulau Bali. Itu yang menjadi alasan KRB mendorong Rai Mantra melawan I Wayan Koster, cakal calon gubernur dari PDI Perjuangan.
Hingga berita ini dimuat, dua bakal calon didorong maju dalam Pilgib Bali 2018, yaitu Rai Mantra dan I Wayan Koster. Rai Mantra didorong dari KRB, koalisi yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai NasDem, Partai Hanura, PKPI, Perindo, PAN, dan PKS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)