Malang: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut dalam beberapa hari terakhir kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Jawa Timur melonjak. Hal itu karena ada peningkatan yang cukup signifikan dari masyarakat yang melakukan testing secara mandiri.
"Setidaknya ada enam kali lipat dari masyarakat yang melakukan testing melalui swab PCR," kata Khofifah di Gedung Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang (UM), Minggu, 18 Juli 2021.
Baca: SAR Pontianak Sebut Total Ada 17 KM Nelayan Tenggelam
Khofifah menjelaskan semakin banyak masyarakat yang melakukan testing secara mandiri, maka semakin memudahkan Pemprov Jatim dalam melakukan tracing. Namun diakuinya peningkatan jumlah kasus tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien covid-19 di Jawa Timur.
"Tetapi, kita melihat bahwa BOR, okupansi rumah sakit ternyata flat. BOR nya flat, tetapi kelihatan hasil dari swab PCR menunjukkan peningkatan karena testing kita pada seminggu terakhir ini, meningkat sampai enam kali lipat," jelasnya.
Oleh karena itu Pemprov Jawa Timur saat ini tengah gencar membangun sinergitas secara solid dengan melakukan gerakan serbuan vaksinasi, gerai vaksinasi, hingga baksos dengan bentuk vaksinasi.
"Ini alhamdulillah, berseiring dengan semangat masyarakat, animo yang sangat tinggi untuk melaksanakan vaksinasi," ungkapnya.
Mantan Menteri Sosial ini meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengurangi interaksi, termasuk mobilitas. Sebab menurutnya 5M ini kunci untuk bisa melandaikan, bahkan menghentikan penyebaran covid-19.
"Tugas pemerintah memaksimalkan tracing, memaksimalkan testing, dan treatment," ujarnya.
Malang: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyebut dalam beberapa hari terakhir kasus terkonfirmasi
positif covid-19 di Jawa Timur melonjak. Hal itu karena ada peningkatan yang cukup signifikan dari masyarakat yang melakukan testing secara mandiri.
"Setidaknya ada enam kali lipat dari masyarakat yang melakukan testing melalui swab PCR," kata Khofifah di Gedung Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang (UM), Minggu, 18 Juli 2021.
Baca:
SAR Pontianak Sebut Total Ada 17 KM Nelayan Tenggelam
Khofifah menjelaskan semakin banyak masyarakat yang melakukan testing secara mandiri, maka semakin memudahkan Pemprov Jatim dalam melakukan tracing. Namun diakuinya peningkatan jumlah kasus tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien covid-19 di Jawa Timur.
"Tetapi, kita melihat bahwa BOR, okupansi rumah sakit ternyata flat. BOR nya flat, tetapi kelihatan hasil dari swab PCR menunjukkan peningkatan karena testing kita pada seminggu terakhir ini, meningkat sampai enam kali lipat," jelasnya.
Oleh karena itu Pemprov Jawa Timur saat ini tengah gencar membangun sinergitas secara solid dengan melakukan gerakan serbuan vaksinasi, gerai vaksinasi, hingga baksos dengan bentuk vaksinasi.
"Ini alhamdulillah, berseiring dengan semangat masyarakat, animo yang sangat tinggi untuk melaksanakan vaksinasi," ungkapnya.
Mantan Menteri Sosial ini meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengurangi interaksi, termasuk mobilitas. Sebab menurutnya 5M ini kunci untuk bisa melandaikan, bahkan menghentikan penyebaran covid-19.
"Tugas pemerintah memaksimalkan tracing, memaksimalkan testing, dan treatment," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)