Banyuwangi: Tim Keselamatan Pelayaran Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi tenggelamnya KMP Yunice di Selat Bali. Khususnya, terkait adanya penumpang yang tidak masuk manifes atau dokumen jasa angkutan pelayaran.
"Kami akan mencari tahu (penumpang tidak masuk manifes) kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ini berhubungan dengan keselamatan seluruh penumpang dan ABK (anak buah kapal)," ujar Ketua Tim Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT Bambang Irawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 1 Juli 2021.
Menurutnya, penumpang adalah prioritas karena KMP Yunice adalah kapal penumpang.
Ia menjelaskan, kedatangan KNKT ke Posko Tanggap Darurat KMP Yunice di Pelabuhan Ketapang untuk pengumpulan data-data guna mengetahui pasti penyebab tenggelamnya KMP Yunice di Selat Bali, pada Selasa malam, 29 Juni 2021. Hal ini sesuai dengan Pasal 256/257 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2018.
"Pada intinya, KNKT mengumpulkan berbagai data, baik dari perusahaan pelayaran, ABK, termasuk kondisi cuaca saat itu, dan prosedur pemuatannya serta data lainnya," beber dia.
Irawan menegaskan bahwa KNKT belum bisa memberikan pernyataan penyebab tenggelamnya KMP Yunice. Pasalnya, tim invetigator harus memperoleh data dan investigasi dari berbagai pihak dan selanjutnya dilakukan analisa bersama sehingga menjadi kesimpulan.
"Kami tidak bisa memberikan pernyataan penyebabnya sekarang, karena masih terlalu dini. Jadi, kami akan mencari dulu data-data semuanya dan dipelajari dan dianalisa, nantinya baru ada kesimpulan," tutur dia.
Baca: 7 Orang Tewas, Ini Kronologi Kecelakaan KMP Yunice
Irawan menambahkan, KNKT juga akan mengecek riwayat perawatan KMP Yunice maupun kondisi terakhir kapal feri lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu.
"Kapal itu kan ada dokumen perawatannya, bagaimana kondisi terakhir. Itu semua ada dokumen, kami akan pelajari di dokumen itu apakah terus diperbarui atau tidak," terang dia.
Hingga hari ketiga tenggelamnya KMP Yunice di Selat Bali, dari 57 penumpang termasuk ABK, tercatat ada 39 penumpang ditemukan selamat. Tujuh penumpang meninggal dunia dan 11 orang lainnya belum ditemukan.
Banyuwangi: Tim Keselamatan Pelayaran Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi
tenggelamnya KMP Yunice di Selat Bali. Khususnya, terkait adanya penumpang yang tidak masuk manifes atau dokumen jasa angkutan pelayaran.
"Kami akan mencari tahu (penumpang tidak masuk manifes) kenapa bisa terjadi seperti itu? Karena ini berhubungan dengan keselamatan seluruh penumpang dan ABK (anak buah kapal)," ujar Ketua Tim Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT Bambang Irawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis, 1 Juli 2021.
Menurutnya, penumpang adalah prioritas karena KMP Yunice adalah kapal penumpang.
Ia menjelaskan, kedatangan KNKT ke Posko Tanggap Darurat KMP Yunice di Pelabuhan Ketapang untuk pengumpulan data-data guna mengetahui pasti penyebab tenggelamnya KMP Yunice di Selat Bali, pada Selasa malam, 29 Juni 2021. Hal ini sesuai dengan Pasal 256/257 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2018.
"Pada intinya, KNKT mengumpulkan berbagai data, baik dari perusahaan pelayaran, ABK, termasuk kondisi cuaca saat itu, dan prosedur pemuatannya serta data lainnya," beber dia.
Irawan menegaskan bahwa KNKT belum bisa memberikan pernyataan penyebab tenggelamnya KMP Yunice. Pasalnya, tim invetigator harus memperoleh data dan investigasi dari berbagai pihak dan selanjutnya dilakukan analisa bersama sehingga menjadi kesimpulan.
"Kami tidak bisa memberikan pernyataan penyebabnya sekarang, karena masih terlalu dini. Jadi, kami akan mencari dulu data-data semuanya dan dipelajari dan dianalisa, nantinya baru ada kesimpulan," tutur dia.
Baca:
7 Orang Tewas, Ini Kronologi Kecelakaan KMP Yunice
Irawan menambahkan, KNKT juga akan mengecek riwayat perawatan KMP Yunice maupun kondisi terakhir kapal feri lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu.
"Kapal itu kan ada dokumen perawatannya, bagaimana kondisi terakhir. Itu semua ada dokumen, kami akan pelajari di dokumen itu apakah terus diperbarui atau tidak," terang dia.
Hingga hari ketiga tenggelamnya KMP Yunice di Selat Bali, dari 57 penumpang termasuk ABK, tercatat ada 39 penumpang ditemukan selamat. Tujuh penumpang meninggal dunia dan 11 orang lainnya belum ditemukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)