Plt Dirjen Industri Menengah dan Aneka, Reni Yanita, melihat proses produksi tepung porang di Gresik, Jawa Timur, Rabu, 20 Oktober 2021. MetroTV/ Solikhul Huda
Plt Dirjen Industri Menengah dan Aneka, Reni Yanita, melihat proses produksi tepung porang di Gresik, Jawa Timur, Rabu, 20 Oktober 2021. MetroTV/ Solikhul Huda

Kemenperin Lepas Ekspor Produk Olahan Porang ke Tiongkok

MetroTV • 20 Oktober 2021 21:59
Gresik: Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian mendorong pelaku industri kecil menengah melakukan inovasi untuk bisa menembus pasar ekspor.
 
Kementerian perindustrian menyiapkan berbagai fasilitas serta pendampingan bagi pelaku industri agar semakin berkembang dan ikut ambil bagian dalam pemulihan ekonomi di tengah
pandemi covid-19.
 
Baca: KPU Magetan Sosialisasikan Sistem Informasi Data Pemilih Berkelanjutan

Salah satunya yang sudah dilakukan kepada para pelaku indistri penghasil tanaman porang serta industri olahan porang di Gresik, Jawa Timur.
 
Plt. Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita, menyaksikan langsung pelepasan ekspor produk olahan porang di PT. Hayumi Agro Indonesia sebagai hasil program implementasi sistem keamanan pangan ke RRT.
 
"Kami berharap pelepasan ekspor olahan porang ini dapat menjadi inspirasi bagi IKM lainnya untuk dapat melakukan penetrasi pasar, baik domestik maupun ekspor. Acara pelepasan ekspor ini adalah suatu bentuk apresiasi dan dukungan penuh pemerintah kepada IKM yang berkomitmen tinggi untuk terus maju dan berkembang serta siap bersaing di pasar global," kata Reni Yanita, Rabu, 20 Oktober 2021.
 
Melalui fasilitas serta pendampingan dari kemenperin, industri olahan porang yang berlokasi di desa Domas, kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik ini, sudah memiliki sertifikat HACCP, IKM pangan dapat memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produksi pangan aman di sepanjang rantai produksinya.
 
"Sehingga pada akhirnya menghasilkan produk berkualitas baik, hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri para pelaku IKM pangan dalam pengembangan akses pasar, terutama menembus pasar global," jelas Reni.
 
Implementasi HACCP pada PT. Hayumi Agro Indonesia telah membawa IKM ini melaju menembus pasar global. Saat ini dengan kapasitas produksi sebesar 60 ton tepung porang per bulan, PT. Hayumi Agro Indonesia mampu mengekspor rata-rata 50 ton per bulan.
 
Pada 2022 akan dilakukan pengembangan sentra industri porang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang sentra IKM di Kab. Pandeglang, Tabanan dan Lombok Timur.
 
Pengembangan sentra tersebut diharapkan dapat membantu sustainability ketersediaan bahan baku bagi industri pengolahan porang yang sudah ada.
 
Guna memenuhi kebutuhan bahan baku porang untuk industri olahan porang dalam negeri, kemenperin bersinergi dengan kementan agar bisa menjaga petani porang untuk tetap meningkatkan produksinya.
 
"ini sinergi dengan pertanian, ini yang diharapkan pak presiden, karena ini dengan adanya hilirisasi atau pengolahan lebih lanjut, akan meningkatkan taraf hidup petani," ujar Reni.
 
Direktur Industri Kecil dan Menengah Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Riefky Yuswandi, menjelaskan pentingnya hilirisasi dengan perbandingan harga yang cukup tinggi, dibandingkan dengan langsung diekspor dalam bentuk chip.
 
Perbedaan harga cukup tinggi, apabila diekspor langsung dalam bentuk Chip harganya hanya berkisar antara 40 sampai 50 ribu perkilogram, sedangkan apabila diolah menjadi tepung bisa mencapai 150 sampai 200 ribu perkilogramnya.
 
"jadi paling tidak disini kita mencoba, petani ini memiliki nilai posisi tawar, tidak hanya menjual chip terlalu murah, tapi dengan industri kecil semakin banyak, petani akan memiliki banyak pilihan untuk menjual produknya dengan semakin kompetitif," ujar Riefky.
 
Porang merupakan komoditas ekspor yang saat ini sangat potensial dikembangkan. Umbi porang mengandung glukomanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan berfungsi sebagai bahan baku berbagai macam industri.
 
Dalam industri makanan, olahan porang dan ekstrak glukomanan selanjutnya digunakan dalam pembuatan mi shirataki, beras konyaku, pasta porang dan pengental.
 
Dalam industri kosmetik, olahan porang digunakan dalam pembuatan pembersih wajah, masker wajah, serta bahan pengisi dan pengikat tablet. Olahan porang juga dapat digunakan dalam industri kimia untuk bahan pelapis (coating), perekat dan pembuatan kertas.
 
Porang Indonesia tidak mengandung senyawa trimetilamin (TMA), sehingga tepung porang yang dihasilkan tidak berbau amis. Hal ini yang membuat porang Indonesia sangat diminati oleh pasar luar negeri. Permintaan global terhadap produk turunan umbi porang sangat tinggi dengan pertumbuhan ekspor tahun 2020 mencapai sebesar 23,35%. Adapun tiga besar negara tujuan ekspor porang, yaitu RRT, Jepang, Thailand dan Malaysia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan