Yogyakarta: Relawan Pro Jokowi (Projo) melaporkan seniman cum budayawan Butet Kartaredjasa ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 31 Januari 2024. Kemudian, Butet menilai para relawam sengat Pansos atau panjat sosial melalui apa yang dilakukan. Belakangan relawan Projo tak terima dinilai Pansos.
"Ketika mas Butet menuding kami pansos, beliau lupa bahwa ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, maka empat jari yang lain akan menunjuk pada diri sendiri," kata Ketua Projo DIY, Aris Widhartanto, Jumat, 2 Februari 2024.
Aris menuding balik bahwa Butet yang pansos dengan cara mengucap ungkapan umpatan dengan menyebut nama binatang yang ditujukan kepada Jokowi. Mungkin, kata dia, Butet sedang mencontoh beberapa orang yang viral dengan cara mengumpat.
"Sebelumnya, kan ada penceramah dan akademisi yang tiba-tiba viral karena banyak mengumpat? Nah, metode yang sama sepertinya digunakan mas Butet untuk mendapatkan perhatian publik alias viral," jelasnya.
Menurut dia Butet seyogianya menerjemahkan program-program dan visi misi Ganjar-Mahfud dalam bentuk karya seni yang menarik dan mendidik pada momen kampanye. Ia mengatakan Butet semestinya menjadi representasi representasi dari wajah para paslon yang didukungnya.
"Kata umpatan yang diucapkan oleh mas Butet kan malah merugikan mas Ganjar dan pak Mahfud itu sendiri? Kredibilitas mas Ganjar dan pak Mahfud bisa ternodai dengan kata umpatan tersebut," ungkapnya.
Aris tak menampik selama ini menjadi salah satu pengagum berbagai karya seni yang dihasil Butet. Selain mendidik, berbagai karya seni yang Butet hasilkan acap kali menggelitik berbagai pihak.
"Bagi kami, semua paslon yang ber kontestasi dalam pilpres 2024 ini adalah putra bangsa yang terbaik. Jadi biarkanlah masyarakat yang memilih paslon yang dianggap terbaik dari yang terbaik," ujarnya.
Yogyakarta: Relawan Pro
Jokowi (Projo) melaporkan seniman cum budayawan Butet Kartaredjasa ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 31 Januari 2024. Kemudian, Butet menilai para relawam sengat Pansos atau panjat sosial melalui apa yang dilakukan. Belakangan relawan
Projo tak terima dinilai Pansos.
"Ketika mas Butet menuding kami pansos, beliau lupa bahwa ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, maka empat jari yang lain akan menunjuk pada diri sendiri," kata Ketua Projo DIY, Aris Widhartanto, Jumat, 2 Februari 2024.
Aris menuding balik bahwa Butet yang pansos dengan cara mengucap ungkapan umpatan dengan menyebut nama binatang yang ditujukan kepada Jokowi. Mungkin, kata dia, Butet sedang mencontoh beberapa orang yang viral dengan cara mengumpat.
"Sebelumnya, kan ada penceramah dan akademisi yang tiba-tiba viral karena banyak mengumpat? Nah, metode yang sama sepertinya digunakan mas Butet untuk mendapatkan perhatian publik alias viral," jelasnya.
Menurut dia Butet seyogianya menerjemahkan program-program dan visi misi Ganjar-Mahfud dalam bentuk karya seni yang menarik dan mendidik pada momen kampanye. Ia mengatakan Butet semestinya menjadi representasi representasi dari wajah para paslon yang didukungnya.
"Kata umpatan yang diucapkan oleh mas Butet kan malah merugikan mas Ganjar dan pak Mahfud itu sendiri? Kredibilitas mas Ganjar dan pak Mahfud bisa ternodai dengan kata umpatan tersebut," ungkapnya.
Aris tak menampik selama ini menjadi salah satu pengagum berbagai karya seni yang dihasil Butet. Selain mendidik, berbagai karya seni yang Butet hasilkan acap kali menggelitik berbagai pihak.
"Bagi kami, semua paslon yang ber kontestasi dalam pilpres 2024 ini adalah putra bangsa yang terbaik. Jadi biarkanlah masyarakat yang memilih paslon yang dianggap terbaik dari yang terbaik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)