Jepara: Desa yang dilanda banjir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bertambah. Bila sebelumnya banjir merendam Desa Sowan Kidul, Batukali, Gerdu, dan Welahan, kini bertambah di Desa Dorang Kecamatan Nalumsari. Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman mencapai 80 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto, mengatakan banjir mulai masuk permukiman warga pada Jumat malam, 15 Maret 2024. Saat itu juga BPBD melakukan evakuasi warga yang rentan seperti warga lanjut usia, balita, dan ibu hamil.
“Banjir mulai tadi malam. Perahu karet langsung kami terjunkan untuk mengevakuasi warga rentan dan warga yang pulang kerja. Pagi ini air tambah naik,” ujar Arwin, Sabtu, 16 Maret 2024.
Data yang dihimpun BPBD Kabupaten Jepara, jumlah warga yang terdampak sebanyak 3.134 jiwa. Meliputi orang dewasa sebanyak 2.221 jiwa. Kemudian anak-anak sebanyak 627 jiwa. Serta bayi di bawah lima tahun (balita) sebanyak 172 jiwa.
“Sampai saat ini warga masih bertahan di rumahnya. Pemerintah desa juga belu mengajukan dapur umum, baru banlog (bantuan logistik) saja,” kata Arwin.
BPBD Jepara belum dapat memprediksi kapan banjir akan surut. Pasalnya, banjir yang disebabkan limpasan air sungai Wulan ini, juga dipengaruhi kondisi banjir di Kabupaten Kudus.
“Karena air ini dari atas, Kudus juga masih banyak sawah yang terendam,” ungkap Arwin.
Jepara: Desa yang dilanda banjir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bertambah. Bila sebelumnya
banjir merendam Desa Sowan Kidul, Batukali, Gerdu, dan Welahan, kini bertambah di Desa Dorang Kecamatan Nalumsari. Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman mencapai 80 sentimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (
BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto, mengatakan banjir mulai masuk permukiman warga pada Jumat malam, 15 Maret 2024. Saat itu juga BPBD melakukan evakuasi warga yang rentan seperti warga lanjut usia, balita, dan ibu hamil.
“Banjir mulai tadi malam. Perahu karet langsung kami terjunkan untuk mengevakuasi warga rentan dan warga yang pulang kerja. Pagi ini air tambah naik,” ujar Arwin, Sabtu, 16 Maret 2024.
Data yang dihimpun BPBD Kabupaten Jepara, jumlah warga yang terdampak sebanyak 3.134 jiwa. Meliputi orang dewasa sebanyak 2.221 jiwa. Kemudian anak-anak sebanyak 627 jiwa. Serta bayi di bawah lima tahun (balita) sebanyak 172 jiwa.
“Sampai saat ini warga masih bertahan di rumahnya. Pemerintah desa juga belu mengajukan dapur umum, baru banlog (bantuan logistik) saja,” kata Arwin.
BPBD Jepara belum dapat memprediksi kapan banjir akan surut. Pasalnya, banjir yang disebabkan limpasan air sungai Wulan ini, juga dipengaruhi kondisi banjir di Kabupaten Kudus.
“Karena air ini dari atas, Kudus juga masih banyak sawah yang terendam,” ungkap Arwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)