Sumbar: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatra Barat, meminta masyarakat waspada beras mengandung bahan berbahaya atau plastik di pasaran. Imbauan ini dikeluarkan usai adanya isu beras plastik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman Barat Ekadiana Oktavia mengatakan hingga saat ini belum ditemukan dan belum ada laporan masyarakat terkait dugaan beras plastik di daerah tersebut.
"Meskipun demikian masyarakat harus waspada dan hati-hati," kata Ekadiana, Senin, 16 Oktober 2023.
Untuk antisipasi masyarakat harus bisa membedakan beras asli dengan beras yang palsu.
Menurutnya, imbauan waspada beras plastik itu telah disampaikan ke masyarakat dan memasang spanduk atau baliho.
Ia menyebutkan untuk membedakan beras asli dan palsu masyarakat pertama harus menguji kekuatan beras itu. Beras yang diuji dihancurkan dengan benda berat, jika mudah dihancurkan maka itu beras asli jika susah maka beras itu terindikasi palsu.
Kedua, uji leleh. Jika beras itu meleleh jika dibakar maka itu terindikasi palsu. Jika beras itu tidak meleleh dan langsung terbakar maka beras itu asli.
Ketiga, uji terapung. Jika beras itu terapung maka beras itu palsu dan jika tenggelam maka beras itu asli.
"Mudah-mudahan dengan adanya imbauan itu, maka masyarakat bisa membedakan beras asli dan palsu," ucap Ekadiana.
Ia juga mengajak masyarakat melaporkan jika ada yang mencurigakan melihat beras yang ada di pasaran.
"Kita juga terus memantau beras yang beredar di pasaran. Sejauh ini belum ada ditemukan beras palsu atau indikasi beras plastik," tuturnya.
Sumbar: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman Barat, Sumatra Barat, meminta masyarakat waspada
beras mengandung bahan berbahaya atau plastik di pasaran. Imbauan ini dikeluarkan usai adanya isu beras plastik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman Barat Ekadiana Oktavia mengatakan hingga saat ini belum ditemukan dan belum ada laporan masyarakat terkait dugaan beras plastik di daerah tersebut.
"Meskipun demikian masyarakat harus waspada dan hati-hati," kata Ekadiana, Senin, 16 Oktober 2023.
Untuk antisipasi masyarakat harus bisa membedakan beras asli dengan beras yang palsu.
Menurutnya, imbauan waspada beras plastik itu telah disampaikan ke masyarakat dan memasang spanduk atau baliho.
Ia menyebutkan untuk membedakan beras asli dan palsu masyarakat pertama harus menguji kekuatan beras itu. Beras yang diuji dihancurkan dengan benda berat, jika mudah dihancurkan maka itu beras asli jika susah maka beras itu terindikasi palsu.
Kedua, uji leleh. Jika beras itu meleleh jika dibakar maka itu terindikasi palsu. Jika beras itu tidak meleleh dan langsung terbakar maka beras itu asli.
Ketiga, uji terapung. Jika beras itu terapung maka beras itu palsu dan jika tenggelam maka beras itu asli.
"Mudah-mudahan dengan adanya imbauan itu, maka masyarakat bisa membedakan beras asli dan palsu," ucap Ekadiana.
Ia juga mengajak masyarakat melaporkan jika ada yang mencurigakan melihat beras yang ada di pasaran.
"Kita juga terus memantau beras yang beredar di pasaran. Sejauh ini belum ada ditemukan beras palsu atau indikasi beras plastik," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)