Ilustrasi/ Medcom
Ilustrasi/ Medcom

BPBD Sleman Sebut Seluruh Kecamatan Siap Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Antara • 09 November 2023 12:47
Sleman: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan saat ini seluruh unit operasional (opsnal) penanggulangan bencana di masing-masing kapanewon (kecamatan) sudah siap menghadapi bencana hidrometeorologi memasuki musim hujan.
 
"Bahkan hingga tingkat kelurahan di Sleman, seluruh unit opsnal penanggulangan bencana telah siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan tahun ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis, 8 November 2023.
 
Selain kesiapan personel opsnal, anggaran dalam penanggulangan bencana saat ini juga sudah siap.

"Kesiapan personel meliputi dari BPBD Sleman dan dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Sleman yang siap bergerak jika terjadi bencana. Begitu juga dengan anggaran, juga tidak ada masalah dan bila anggaran tidak mencukupi, masih ada alokasi anggaran tak terduga yang bisa kami optimalkan," ucap dia.
 
Ia mengatakan Kabupaten Sleman secara geografis merupakan daerah rawan bencana dan terdapat tujuh potensi bencana di daerah itu.
 
Baca: Peneliti BRIN Buka Cara untuk Antispasi Cuaca Ekstrem, Ini Rinciannya

"Ancaman bencana tersebut meliputi erupsi Gunung Merapi, banjir lahar hujan, gempa, angin kencang/puting beliung, tanah longsor, banjir dan genangan air," katanya.
 
Makwan mengatakan saat ini status Gunung Merapi masih pada level dua dan sejak 2020 hingga saat ini masih terus terjadi letusan freatik maupun awan panas guguran lava pijar.
 
"Namun, untuk kondisi ini dapat dikatakan terkendali, meskipun sudah tiga tahun terjadi erupsi, namun tidak sampai menimbulkan korban. Hanya beberapa kali warga harus mengungsi di tempat lebih aman karena awan panas guguran yang cukup besar. Namun itu hanya beberapa hari saja," katanya.
 
Ia mengatakan potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan ini, meliputi angin kencang, banjir, genangan, tanah longsor, dan pohon tumbang.
 
"Ada potensi juga berupa baliho atau papan reklame roboh. Untuk itu kami juga minta pemilik baliho untuk rutin mengecek konstruksinya," ucap dia.
 
Potensi tanah longsor tidak hanya terjadi di kawasan perbukitan Prambanan, namun juga perbukitan di kawasan utara Sleman.
 
"Kami telah memasang alat deteksi dini tanah longsor dan siap dioptimalkan," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan