Jepara: Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari Jepara, Jawa Tengah, ke sejumlah daerah di Indonesia, baru beroperasi sekitar 10 persen. Armada yang dizinkan beroperasi pun ditempeli stiker khusus dari Direktorat Jendaral Perhubungan.
Ketua Oragnisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Jepara, Samsul Arif, mengatakan, bus yang sudah beroperasi diwajibkan menerapkan protokol kesehatan. Jumlah bus yang beroperasi pun terbatas.
“Setelah terminal bus AKAP di Jakarta kembali dibuka, sudah ada (bus AKAP) yang jalan tapi jumlahnya tidak banyak,” ujar Samsul, Kamis, 11 Juni 2020.
Menurut Samsul, tiap perusahaan otobus (PO) hanya mengoperasikan 20 persen armada yang dimiliki. Jumlah penumpang pun dibatasi. Awak bus dan penumpang juga harus mengantongi surat izin jalan.
Baca juga: 9 Pengambil Jenazah Covid-19 di Makassar Ditangkap
“Rata-rata tiap PO armada yang dioperasikan empat. Kemudian untuk tarif, diserahkan kepada masing-masing PO,” kata Samsul.
Sementara itu, pengelola bus AKAP, M Iqbal, menambahkan, dari 70 unit bus AKAP yang melayani rute dari Jepara ke sejumlah daerah, hanya enam unit yang beroperasi. Jika sebelum masa pandemi covid-19 tarif tiket bus Jepara-Jakarta Rp200 ribu, saat ini naik menjadi Rp370 ribu.
“Tiap bus diisi penumpang sesuai jumlah kursi. Tapi rata-rata hanya bisa diisi 28 kursi,” ungkapnya.
Jepara: Bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari Jepara, Jawa Tengah, ke sejumlah daerah di Indonesia, baru beroperasi sekitar 10 persen. Armada yang dizinkan beroperasi pun ditempeli stiker khusus dari Direktorat Jendaral Perhubungan.
Ketua Oragnisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Jepara, Samsul Arif, mengatakan, bus yang sudah beroperasi diwajibkan menerapkan protokol kesehatan. Jumlah bus yang beroperasi pun terbatas.
“Setelah terminal bus AKAP di Jakarta kembali dibuka, sudah ada (bus AKAP) yang jalan tapi jumlahnya tidak banyak,” ujar Samsul, Kamis, 11 Juni 2020.
Menurut Samsul, tiap perusahaan otobus (PO) hanya mengoperasikan 20 persen armada yang dimiliki. Jumlah penumpang pun dibatasi. Awak bus dan penumpang juga harus mengantongi surat izin jalan.
Baca juga:
9 Pengambil Jenazah Covid-19 di Makassar Ditangkap
“Rata-rata tiap PO armada yang dioperasikan empat. Kemudian untuk tarif, diserahkan kepada masing-masing PO,” kata Samsul.
Sementara itu, pengelola bus AKAP, M Iqbal, menambahkan, dari 70 unit bus AKAP yang melayani rute dari Jepara ke sejumlah daerah, hanya enam unit yang beroperasi. Jika sebelum masa pandemi covid-19 tarif tiket bus Jepara-Jakarta Rp200 ribu, saat ini naik menjadi Rp370 ribu.
“Tiap bus diisi penumpang sesuai jumlah kursi. Tapi rata-rata hanya bisa diisi 28 kursi,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
