Yogyakarta: Rumah sakit dan pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeklaim mulai menyiapkan antisipasi di tengah peningakatan kasus covid-19 yang signifikan. Lebih dari sepekan terakhir, penambahan kasus covid-19 di DIY selalu melebihi 200 per hari.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, mengatakan, pihaknya melakukan eskalasi ruang covid-19 dari 56 tempat tidur menjadi 74 tempat tidur. Sejumlah delapan tempat tidur, katanya, didedikasikan untuk penambahan ruang isolasi pasien kategori darurat (critical), dan 10 tempat tidur untuk penambahan di ruang non critical.
"Hal ini dilakukan dengan tetap melihat situasi dan kondisi penyebaran covid di DIY," kata Sismono di Yogyakarta, Minggu, 27 Desember 2020.
Ia mengaku juga melakukan koordinasi dengan rumah sakit lain dan Dinas Kesehatan DIY dalam implementasi pedoman revisi lima penanganan covid-19. Rumah Sakit dalam hal ini, ujarnya, akan melakukan perawatan untuk kasus sedang dan berat, sementara kasus tanpa gejala atau ringan diupayakan isolasi mandiri atau ke shelter.
Selain itu, lanjutnya, tenaga kesehatan disiapkan pengaturan jam kerja dengan mekanisme empat sif, tambahan asupan gizi, maupun persiapan rumah singgah.
Baca: 4 Lokasi Wisata di Nganjuk Ditutup
"Obat dan alat kesehatan disiapkan dengan memprediksi ketersediaan sampai bulan April 2021 terpenuhi, termasuk kesiapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang melayani pasien," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaning Astutie menerangkan, pemerintah telah memiliki 27 RS rujukan covid-19 dari 78 RS yang ada. Dari 27 RS tersebut, terdapat 64 tempat tidur untuk ruang ICU atau critical dan 577 tempat tidur untuk ruang isolasi atau non Critical.
Berdasarkan data per 24 Desember di DIY, lanjutnya, rata-rata tingkat keterisian RS dalam tiga hari terakhir mencapai 75 persen atau meningkat dibanding periode-periode sebelumnya. Tingkat keterisian ruang ICU dan isolasi di atas rata-rata di alami rumah sakit-rumah sakit di wilayah Kabupaten Sleman.
"Dengan peningkatan kasus ini kami siapkan tambahan bed untuk pasien, ventilator, tenaga kesehatan, alat kesehatan, obat, dan APD," ujarnya.
Melihat tren kasus tersebut, ia memperkirakan akan terjadi lonjakan kasus setelah liburan Natal dan tahun baru. Ia menilai kemungkinan peningkatan kasus itu telah diantisipasi dengan mempersiapkan langkah-langkah penanganan dan antisipasi terjadinya lonjakan kasus.
Yogyakarta: Rumah sakit dan pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeklaim mulai menyiapkan antisipasi di tengah peningakatan kasus covid-19 yang signifikan. Lebih dari sepekan terakhir, penambahan kasus
covid-19 di DIY selalu melebihi 200 per hari.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, mengatakan, pihaknya melakukan eskalasi ruang covid-19 dari 56 tempat tidur menjadi 74 tempat tidur. Sejumlah delapan tempat tidur, katanya, didedikasikan untuk penambahan ruang isolasi pasien kategori darurat (critical), dan 10 tempat tidur untuk penambahan di ruang non critical.
"Hal ini dilakukan dengan tetap melihat situasi dan kondisi penyebaran covid di DIY," kata Sismono di Yogyakarta, Minggu, 27 Desember 2020.
Ia mengaku juga melakukan koordinasi dengan rumah sakit lain dan Dinas Kesehatan DIY dalam implementasi pedoman revisi lima penanganan covid-19. Rumah Sakit dalam hal ini, ujarnya, akan melakukan perawatan untuk kasus sedang dan berat, sementara kasus tanpa gejala atau ringan diupayakan isolasi mandiri atau ke shelter.
Selain itu, lanjutnya, tenaga kesehatan disiapkan pengaturan jam kerja dengan mekanisme empat sif, tambahan asupan gizi, maupun persiapan rumah singgah.
Baca: 4 Lokasi Wisata di Nganjuk Ditutup
"Obat dan alat kesehatan disiapkan dengan memprediksi ketersediaan sampai bulan April 2021 terpenuhi, termasuk kesiapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan yang melayani pasien," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaning Astutie menerangkan, pemerintah telah memiliki 27 RS rujukan covid-19 dari 78 RS yang ada. Dari 27 RS tersebut, terdapat 64 tempat tidur untuk ruang ICU atau critical dan 577 tempat tidur untuk ruang isolasi atau non Critical.
Berdasarkan data per 24 Desember di DIY, lanjutnya, rata-rata tingkat keterisian RS dalam tiga hari terakhir mencapai 75 persen atau meningkat dibanding periode-periode sebelumnya. Tingkat keterisian ruang ICU dan isolasi di atas rata-rata di alami rumah sakit-rumah sakit di wilayah Kabupaten Sleman.
"Dengan peningkatan kasus ini kami siapkan tambahan bed untuk pasien, ventilator, tenaga kesehatan, alat kesehatan, obat, dan APD," ujarnya.
Melihat tren kasus tersebut, ia memperkirakan akan terjadi lonjakan kasus setelah liburan Natal dan tahun baru. Ia menilai kemungkinan peningkatan kasus itu telah diantisipasi dengan mempersiapkan langkah-langkah penanganan dan antisipasi terjadinya lonjakan kasus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)