Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, meningkatkan kesiapsiagaan penanganan bencana alam. Langkah yang ditempuh yaitu dengan menyiapkan personel, peralatan penanganan bencana serta melibatkan peran aktif masyarakat.
"Semua potensi ancaman bencana saat ini ada di tengah pandemi covid-19, yang tentunya harus kita waspadai," kata Pjs Bupati Malang, Sjaichul Ghulam, di Malang, Selasa, 10 November 2020.
Baca: Jalur Evakuasi Bencana Merapi di Tiga Daerah Disebut Belum Siap
Sjaichul menjelaskan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama terhadap kemampuan penanganan bencana. Sebab potensi bencana alam sudah menjadi ancaman yang serius.
"Perlu peran aktif masyarakat, dan media untuk terus membangun optimisme, dan memerangi hoaks, termasuk kerja sama lintas sektoral dalam menyajikan data akurat pendukung mitigasi bencana," jelasnya.
Sjaichul menambahkan kondisi geografis dan geologis Kabupaten Malang memiliki potensi terjadinya bencana alam. Sehingga perlu ada koordinasi, dan sinergitas dari seluruh elemen dalam menghadapi potensi tersebut.
"Untuk kerja sama dan komunikasi secara aktif agar dapat terjalin dengan baik dalam implementasi di lapangan," jelasnya.
Di sisi lain Pemkab Malang sejauh ini telah membentuk 35 Desa Tangguh Bencana dan Kampung Siaga Bencana. Program tersebut diharapkan dapat membantu upaya mitigasi bencana dengan memaksimalkan partisipasi masyarakat.
"Kita perlu untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi kebencanaan, sekaligus mitigasi bencana secara berkelanjutan. Sehingga, masyarakat terlibat secara aktif dalam proses antisipasi maupun penanggulangan saat bencana terjadi," ujarnya.
Malang: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur, meningkatkan kesiapsiagaan penanganan
bencana alam. Langkah yang ditempuh yaitu dengan menyiapkan personel, peralatan penanganan bencana serta melibatkan peran aktif masyarakat.
"Semua potensi ancaman bencana saat ini ada di tengah pandemi covid-19, yang tentunya harus kita waspadai," kata Pjs Bupati Malang, Sjaichul Ghulam, di Malang, Selasa, 10 November 2020.
Baca:
Jalur Evakuasi Bencana Merapi di Tiga Daerah Disebut Belum Siap
Sjaichul menjelaskan masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama terhadap kemampuan penanganan bencana. Sebab potensi bencana alam sudah menjadi ancaman yang serius.
"Perlu peran aktif masyarakat, dan media untuk terus membangun optimisme, dan memerangi hoaks, termasuk kerja sama lintas sektoral dalam menyajikan data akurat pendukung mitigasi bencana," jelasnya.
Sjaichul menambahkan kondisi geografis dan geologis Kabupaten Malang memiliki potensi terjadinya bencana alam. Sehingga perlu ada koordinasi, dan sinergitas dari seluruh elemen dalam menghadapi potensi tersebut.
"Untuk kerja sama dan komunikasi secara aktif agar dapat terjalin dengan baik dalam implementasi di lapangan," jelasnya.
Di sisi lain Pemkab Malang sejauh ini telah membentuk 35 Desa Tangguh Bencana dan Kampung Siaga Bencana. Program tersebut diharapkan dapat membantu upaya mitigasi bencana dengan memaksimalkan partisipasi masyarakat.
"Kita perlu untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi kebencanaan, sekaligus mitigasi bencana secara berkelanjutan. Sehingga, masyarakat terlibat secara aktif dalam proses antisipasi maupun penanggulangan saat bencana terjadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)