Purbalingga: Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memperketat protokol kesehatan (prokes) covid-19 di lokasi yang rawan penularan. Antara lain pasar, pertokoan, perkantoran dan fasilitas umum lainnya.
"Protokol kesehatan harus diterapkan untuk menekan kasus covid-19 di Purbalingga. Terutama di tempat-tempat yang ada kerumunan salah satunya pasar. Di lokasi tersebut harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Pejabat sementara (Pjs) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana melansir Media Indonesia, Rabu, 25 November 2020.
Pihaknya meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Lantaran angka kasus covid-19 meningkat.
Selain itu, kata Sarwa, ada klaster pengajian di salah satu desa di Purbalingga. Ia mengaku telah melakukan pendekatan dan berkoordinasi tokoh agama.
"Mereka telah menyampaikan kepada kami, untuk sementara dengan kesadaran sendiri untuk menghentikanm kegiatan pengajian yang berpotensi meluasnya covid-19," ujarnya.
Baca: Warga Temanggung Diminta Tak Sepelekan Covid-19
Sebelumnya, Pemkab Purbalingga telah menyiapkan gedung eks SMP Negeri 3 Purbalingga sebagai lokasi karantina covid-19. Lokasi tersebut memiliki kapasitas sebanyak 94-100 orang.
Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata, Sulistya Rini Candra Dewi, mengatakan ada 25 tenaga kesehatan (nakes) di RS setempat yang positif covid-19. Penularan disebut berasal dari luar area rumah sakit.
"Ternyata ada yang tertular dari anggota keluarga yang lain dan menularkan di RS. Dari 25 nakes tersebut, satu ada gejala dan 24 lainnya tanpa gejala," kata Sulistya.
Menurutnya, RS telah menerapkan ketat protokol kesehatan bagi tenaga medis. Tenaga medis dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) berbagai level.
Purbalingga: Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, memperketat protokol kesehatan (prokes)
covid-19 di lokasi yang rawan penularan. Antara lain pasar, pertokoan, perkantoran dan fasilitas umum lainnya.
"Protokol kesehatan harus diterapkan untuk menekan kasus covid-19 di Purbalingga. Terutama di tempat-tempat yang ada kerumunan salah satunya pasar. Di lokasi tersebut harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Pejabat sementara (Pjs) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana melansir
Media Indonesia, Rabu, 25 November 2020.
Pihaknya meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Lantaran angka kasus covid-19 meningkat.
Selain itu, kata Sarwa, ada klaster pengajian di salah satu desa di Purbalingga. Ia mengaku telah melakukan pendekatan dan berkoordinasi tokoh agama.
"Mereka telah menyampaikan kepada kami, untuk sementara dengan kesadaran sendiri untuk menghentikanm kegiatan pengajian yang berpotensi meluasnya covid-19," ujarnya.
Baca: Warga Temanggung Diminta Tak Sepelekan Covid-19
Sebelumnya, Pemkab Purbalingga telah menyiapkan gedung eks SMP Negeri 3 Purbalingga sebagai lokasi karantina covid-19. Lokasi tersebut memiliki kapasitas sebanyak 94-100 orang.
Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata, Sulistya Rini Candra Dewi, mengatakan ada 25 tenaga kesehatan (nakes) di RS setempat yang positif covid-19. Penularan disebut berasal dari luar area rumah sakit.
"Ternyata ada yang tertular dari anggota keluarga yang lain dan menularkan di RS. Dari 25 nakes tersebut, satu ada gejala dan 24 lainnya tanpa gejala," kata Sulistya.
Menurutnya, RS telah menerapkan ketat protokol kesehatan bagi tenaga medis. Tenaga medis dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) berbagai level.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
