Jepara: Menjelang Hari Raya Idulfitri jadi berkah tersendiri bagi perajin keranjang parsel. Pesanan tidak hanya dari dalam kota Jepara, Jawa Tengah, melainkan dari berbagai kota-kota besar di Indonesia. Itu seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Pekanbaru, dan Nusa Tenggara Barat.
Salah satu perajin keranjang parsel warga Desa Teluk Wetan Kecamatan Welahan, Tohari, mengatakan bila dibanding hari-hari biasa, pesanan keranjang kali ini naik lebih dari 200 persen. Pada hari-hari biasa dalam sebulan Tohari hanya membuat 3.000 sampai 5.000 keranjang parsel.
“Kalau semuanya diterima bisa 20.000 lebih. Masalahnya, pesanan tahun ini tidak seperti dulu. Sekarang pesannya mepet (Lebaran). Dulu itu puasa kaya gini tinggal kirim-kirim saja. Kalau sekarang pesanan baru ada pas puasa,” ujar Tohari, Jumat, 14 April 2023.
Tohari tak sendiri untuk menyelesaikan puluhan ribu keranjang parsel. Dia dibantu 15 perajin lainnya untuk menyelesaikan pesanan tepat waktu. Itu pun harus ditambah dengan kerja lembur.
“Ya, kalau ngga gitu ya, tidak bisa selesai,” kata Tohari.
Keranjang parsel buatan Tohari berbahan dasar rotan dikombinasikan dengan lidi dan bambu. Untuk bahan baku, Tohari mengaku tak menuai kendala. Bahkan, stok rotan untuk anyaman melimpah.
“Kalau lidi ambil dari Desa Troso, terus bambunya dari sini saja. Rotan tidak ada masalah, malah yang pada punya rotan sampai pada ditawar-tawarkan,” kata Tohari.
Berkait harga, Tohari membandrol keranjang parsel buatannya mulai belasan ribu hingga ratusan ribu. Murah mahalnya harga keranjang parsel bergantung ukuran dan tingkat kerumitan pembuatan.
Jepara: Menjelang Hari Raya Idulfitri jadi berkah tersendiri bagi perajin keranjang parsel. Pesanan tidak hanya dari dalam kota Jepara, Jawa Tengah, melainkan dari berbagai kota-kota besar di Indonesia. Itu seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Pekanbaru, dan Nusa Tenggara Barat.
Salah satu perajin keranjang parsel warga Desa Teluk Wetan Kecamatan Welahan, Tohari, mengatakan bila dibanding hari-hari biasa, pesanan keranjang kali ini naik lebih dari 200 persen. Pada hari-hari biasa dalam sebulan Tohari hanya membuat 3.000 sampai 5.000 keranjang parsel.
“Kalau semuanya diterima bisa 20.000 lebih. Masalahnya, pesanan tahun ini tidak seperti dulu. Sekarang pesannya mepet (Lebaran). Dulu itu puasa kaya gini tinggal kirim-kirim saja. Kalau sekarang pesanan baru ada pas puasa,” ujar Tohari, Jumat, 14 April 2023.
Tohari tak sendiri untuk menyelesaikan puluhan ribu keranjang parsel. Dia dibantu 15 perajin lainnya untuk menyelesaikan pesanan tepat waktu. Itu pun harus ditambah dengan kerja lembur.
“Ya, kalau ngga gitu ya, tidak bisa selesai,” kata Tohari.
Keranjang parsel buatan Tohari berbahan dasar rotan dikombinasikan dengan lidi dan bambu. Untuk bahan baku, Tohari mengaku tak menuai kendala. Bahkan, stok rotan untuk anyaman melimpah.
“Kalau lidi ambil dari Desa Troso, terus bambunya dari sini saja. Rotan tidak ada masalah, malah yang pada punya rotan sampai pada ditawar-tawarkan,” kata Tohari.
Berkait harga, Tohari membandrol keranjang parsel buatannya mulai belasan ribu hingga ratusan ribu. Murah mahalnya harga keranjang parsel bergantung ukuran dan tingkat kerumitan pembuatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)