Malang: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut ada dua puncak arus balik pada libur Lebaran 2023.
Puncak arus balik gelombang pertama yaitu pada H+2 Lebaran, yakni 24 April 2023. Sedangkan gelombang kedua terjadi pada H+7 serta H+8 Lebaran yakni 30 April hingga 1 Mei 2023.
Jumlah kendaraan yang menuju wilayah Jabodetabek selama arus balik gelombang pertama sebanyak 159 ribu kendaraan. Ia memperkirakan volume kendaraan pada puncak arus balik gelombang kedua tidak akan sebanyak gelombang pertama.
"Akan ada gelombang kedua yaitu pada H+7 (Lebaran). Itu yang mungkin akan ada kenaikan. Tapi saya yakin tidak akan sampai mencapai 159 ribu sebagaimana H+2 dan semuanya lancar," kata Muhadjir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kota Malang, Sabtu, 29 April 2023.
Muhadjir menerangkan kondisi arus balik pada Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Arus kendaraan pada arus balik tahun ini diakuinya jauh lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.
"Saya barusan ngecek langsung kondisi arus balik sekarang dan kondisinya sudah sangat bagus. Beda dengan tahun lalu. Sekarang ini puncak mudiknya tidak terlalu terasa karena dengan kebijakan-kebijakan yang sudah kita lakukan," jelasnya.
Ada berbagai skema kebijakan yang telah dilakukan pemerintah. Antara lain anjuran pemerintah, pemberian diskon tol, serta pemberlakuan rekayasa lalu lintas.
"Sehingga arus balik itu menyebar di tujuh hari ini, dan puncaknya H+2 Lebaran itu 159 ribu kendaraan yang melintas masuk Jakarta dari arah timur. Itu dari Bandung maupun dari Semarang ya," ungkapnya.
Muhadjir memprediksi arus kendaraan bisa mencapai 203 ribu kendaraan bila tidak ada skema kebijakan yang dilakukan pemerintah seperti rekayasa lalu lintas. Jika itu terjadi maka akan muncul permasalahan baru.
"Kalau terjadi, itu memang akan sangat merepotkan, karena kapasitas tol kita dan jalan arteri itu tidak mungkin untuk menampung sebanyak 200 ribu orang dalam waktu yang bersamaan itu, dan ini Alhamdulillah tadi malam sudah saya cek, kecenderungannya semakin menurun," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Malang: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (
Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyebut ada dua puncak
arus balik pada libur
Lebaran 2023.
Puncak arus balik gelombang pertama yaitu pada H+2 Lebaran, yakni 24 April 2023. Sedangkan gelombang kedua terjadi pada H+7 serta H+8 Lebaran yakni 30 April hingga 1 Mei 2023.
Jumlah kendaraan yang menuju wilayah Jabodetabek selama arus balik gelombang pertama sebanyak 159 ribu kendaraan. Ia memperkirakan volume kendaraan pada puncak arus balik gelombang kedua tidak akan sebanyak gelombang pertama.
"Akan ada gelombang kedua yaitu pada H+7 (Lebaran). Itu yang mungkin akan ada kenaikan. Tapi saya yakin tidak akan sampai mencapai 159 ribu sebagaimana H+2 dan semuanya lancar," kata Muhadjir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kota Malang, Sabtu, 29 April 2023.
Muhadjir menerangkan kondisi arus balik pada Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Arus kendaraan pada arus balik tahun ini diakuinya jauh lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.
"Saya barusan ngecek langsung kondisi arus balik sekarang dan kondisinya sudah sangat bagus. Beda dengan tahun lalu. Sekarang ini puncak mudiknya tidak terlalu terasa karena dengan kebijakan-kebijakan yang sudah kita lakukan," jelasnya.
Ada berbagai skema kebijakan yang telah dilakukan pemerintah. Antara lain anjuran pemerintah, pemberian diskon tol, serta pemberlakuan rekayasa lalu lintas.
"Sehingga arus balik itu menyebar di tujuh hari ini, dan puncaknya H+2 Lebaran itu 159 ribu kendaraan yang melintas masuk Jakarta dari arah timur. Itu dari Bandung maupun dari Semarang ya," ungkapnya.
Muhadjir memprediksi arus kendaraan bisa mencapai 203 ribu kendaraan bila tidak ada skema kebijakan yang dilakukan pemerintah seperti rekayasa lalu lintas. Jika itu terjadi maka akan muncul permasalahan baru.
"Kalau terjadi, itu memang akan sangat merepotkan, karena kapasitas tol kita dan jalan arteri itu tidak mungkin untuk menampung sebanyak 200 ribu orang dalam waktu yang bersamaan itu, dan ini Alhamdulillah tadi malam sudah saya cek, kecenderungannya semakin menurun," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)