Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

17 Daerah di Jatim Darurat Kekeringan, BPBD Minta Hujan Buatan

Amaluddin • 23 Agustus 2023 14:00
Surabaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengajukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berupa hujan buatan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ini lantaran ada 17 daerah di Jatim telah berstatus keadaan darurat kekeringan.
 
"Kami sudah mengajukan permohonan untuk dilakukan TMC ke BNPB, karena sudah ada 17 daerah yang sudah mengeluarkan statusnya. Tujuan TMC ini untuk mengantisipasi dampak dari kekurangan air yang sekarang terjadi hampir di semua wilayah di Jatim," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, dikonfirmasi, Rabu, 23 Agustus 2023.
 
Adapun 17 kabupaten/kota di Jatim, empat daerah di antaranya mengeluarkan status tanggap darurat yaitu Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember. Sementara 13 wilayah sisanya mengeluarkan status siaga darurat, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan.

Lalu Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Bondowoso. Kemudian Kota Batu, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Tulungagung.
 
Baca: Kebakaran Lahan Nyaris Merembet ke Gardu Induk Bandara Banjarbaru

"Kita mengantisipasi agar tidak terjadi kemarau ataupun dampak kekeringan yang panjang di Jawa Timur. Sehingga kita minta tolong BNPB untuk melakukan TMC," katanya.
 
Terkait modifikasi cuaca, lanjut Gatot, harus dikoordinasikan dengan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sebab, modifikasi cuaca buatan membutuhkan awan sebelum ditebar garam agar memicu hujan.
 
"Misalnya TMC di Jatim dilakukan sesuai dengan kondisi awannya terbanyak dimana. Nah, kalau dari kondisi itulah akan dilakukan modifikasi cuaca oleh teman-teman BNPB," ujarnya.
 
Menurut Gatot, kekeringan di Jatim tak hanya soal kelangkaan air, juga memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Di Jatim sendiri ada 54 kejadian kebakaran hutan dan lahan terbuka seluas 500 hektar, tersebar di 14 kabupaten/kota di Jatim.
 
Gatot mengimbau masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan, karena berpotensi dan bisa membuat api yang bisa merambat kemana-mana.
 
"Kami himbau kepada teman-teman yang berkegiatan di tempat rawan kebakaran, jangan pernah memasak dengan fasilitas yang ada di alam. Kalau memang harus memasak di alam, harus dipastikakan api yang dipakai itu bisa padam dengan sempurna," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan