Yogyakarta: Gunung Merapi mengalami ratusan kali guguran ratusan kali selama sepekan terakhir. Dalam pengamatan periode 12 hingga 19 April 2023, kegempaan terjadi lebih dari 1.000 kali.
"Hasil pengamatan dalam periode tersebut guguran lava teramati 186 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dan 1 kali ke arah barat laut atau hulu Kali Senowo dengan jarak luncur 500 meter," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Luncuran material di sisi barat laut tersebut merupakan titik baru. Meskipun, BPPTKG sudah pernah menyatakan dalam periode tertentu material akan meluncur dari titik tersebut.
Agus mengatakan petugas di Pos Babadan juga mendengar suara guguran 20 kali. Suara guguran tersebut terjadi baik intensitas kecil hingga sedang. Selain itu, peristiwa kegempaan yang terjadi dalam periode tersebut, yakni 15 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 37 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 892 kali gempa Guguran (RF), dan 5 kali gempa Tektonik (TT).
"Secara umum intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," jelasnya.
Agus mengungkapkan hasil pengamatan melalui foto udara pada 17 Mei, menunjukkan adanya perubahan morfologi di puncak Gunung Merapi. Ia mengatakan ada kubah barat daya, Lava 1948 dan Lava 1888 teramati adanya pertumbuhan.
"Dari hasil survei drone menunjukkan peningkatan volume kubah, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.372.800 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.337.300 meter kubik," ucapnya.
Agus menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga.
BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta:
Gunung Merapi mengalami ratusan kali guguran ratusan kali selama sepekan terakhir. Dalam pengamatan periode 12 hingga 19 April 2023, kegempaan terjadi lebih dari 1.000 kali.
"Hasil pengamatan dalam periode tersebut guguran lava teramati 186 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter dan 1 kali ke arah barat laut atau hulu Kali Senowo dengan jarak luncur 500 meter," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso pada Sabtu, 20 Mei 2023.
Luncuran material di sisi barat laut tersebut merupakan titik baru. Meskipun, BPPTKG sudah pernah menyatakan dalam periode tertentu material akan meluncur dari titik tersebut.
Agus mengatakan petugas di Pos Babadan juga mendengar suara guguran 20 kali. Suara guguran tersebut terjadi baik intensitas kecil hingga sedang. Selain itu, peristiwa kegempaan yang terjadi dalam periode tersebut, yakni 15 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 37 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), 892 kali gempa Guguran (RF), dan 5 kali gempa Tektonik (TT).
"Secara umum intensitas
kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," jelasnya.
Agus mengungkapkan hasil pengamatan melalui foto udara pada 17 Mei, menunjukkan adanya perubahan morfologi di puncak Gunung Merapi. Ia mengatakan ada kubah barat daya, Lava 1948 dan Lava 1888 teramati adanya pertumbuhan.
"Dari hasil survei
drone menunjukkan peningkatan volume kubah, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.372.800 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.337.300 meter kubik," ucapnya.
Agus menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga.
BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)