Surabaya: Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berubah nama menjadi Koalisi Kebangsaan. Selain Golkar, PAN, PPP, rencananya ada tiga partai lagi yang bargabung, yakni Gerindra, PKB, dan PDIP.
"KIB (Golkar, PAN, PPP) sedang berusaha lagi pembicaraan agar bisa membuat Koalisi Kebangsaan, koalisi yang komitmen kebangsaan dengan Gerindra, PKB, tentu juga dengan PDI Perjuangan," kata Zulhas, saat ditemui di Kantor DPW PAN Jatim di Surabaya, Jumat, 7 April 2023.
Sementara terkait capres yang akan diusung, Zulhas menegaskan belum memutuskan dalam rencana koalisi besar itu. Dalam waktu dekat, Zulhas mengaku dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto pada Sabtu, 8 April 2023.
"Ya nanti ketemu dulu, koalisi jadi, baru nanti ditunjuk siapa capresnya siapa cawapresnya," katanya.
Diketahui, masuknya PDI Perjuangan dalam Koalisi Kebangsaan juga bukan cuma-cuma. Partai berlambang banteng itu menawarkan diri sebagai calon presiden. "Ya kan ngomong dulu, siapa capresnya belum kita putuskan," ujarnya.
Sementara Ketua PAN Jatim Riski Sadig menyebut, di Jawa Timur kondisi partainya cukup kokoh. Ia optimistis dalam Pileg 2024, PAN memiliki 11 kursi di DPR.
Riski mengaku, hingga hari ini simpul-simpul relawan PAN makin bertambah, baik dari kalangan Nahdliyin hingga tokoh-tokoh milenial seperti Tomliwafa.
"Respons masyarakat dan para kiai dan petinggi, termasuk keluarga besar Muhammadiyah juga mendukung, dan ini salah satu modal di DPW PAN Jatim untuk memberikan slot seluas-luasnya kepada organisasi perwakilan manapun untuk mengisi slot yang ada," terang dia.
Bahkan riski percaya diri, kondisi PAN saat ini lebih baik dari partai-partai ditingkat regional lainnya.
"Alhamdulillah sampai hari ini cukup menjadi barometer, cukup menjadi standart pengelolaan partai di tingkat nasional dengan DPW yang lain, semoga ini ada korelasinya," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Surabaya: Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berubah nama menjadi Koalisi Kebangsaan. Selain Golkar, PAN, PPP, rencananya ada tiga partai lagi yang bargabung, yakni Gerindra, PKB, dan PDIP.
"KIB (Golkar, PAN, PPP) sedang berusaha lagi pembicaraan agar bisa membuat Koalisi Kebangsaan, koalisi yang komitmen kebangsaan dengan Gerindra, PKB, tentu juga dengan PDI Perjuangan," kata Zulhas, saat ditemui di Kantor DPW PAN Jatim di Surabaya, Jumat, 7 April 2023.
Sementara terkait capres yang akan diusung, Zulhas menegaskan belum memutuskan dalam rencana koalisi besar itu. Dalam waktu dekat, Zulhas mengaku dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto pada Sabtu, 8 April 2023.
"Ya nanti ketemu dulu, koalisi jadi, baru nanti ditunjuk siapa
capresnya siapa cawapresnya," katanya.
Diketahui, masuknya PDI Perjuangan dalam Koalisi Kebangsaan juga bukan cuma-cuma. Partai berlambang banteng itu menawarkan diri sebagai calon presiden. "Ya kan ngomong dulu, siapa capresnya belum kita putuskan," ujarnya.
Sementara Ketua PAN Jatim Riski Sadig menyebut, di Jawa Timur kondisi partainya cukup kokoh. Ia optimistis dalam Pileg 2024, PAN memiliki 11 kursi di DPR.
Riski mengaku, hingga hari ini simpul-simpul relawan PAN makin bertambah, baik dari kalangan Nahdliyin hingga tokoh-tokoh milenial seperti Tomliwafa.
"Respons masyarakat dan para kiai dan petinggi, termasuk keluarga besar Muhammadiyah juga mendukung, dan ini salah satu modal di DPW PAN Jatim untuk memberikan slot seluas-luasnya
kepada organisasi perwakilan manapun untuk mengisi slot yang ada," terang dia.
Bahkan riski percaya diri, kondisi PAN saat ini lebih baik dari partai-partai ditingkat regional lainnya.
"Alhamdulillah sampai hari ini cukup menjadi barometer, cukup menjadi standart pengelolaan partai di tingkat nasional dengan DPW yang lain, semoga ini ada korelasinya," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)