Bengkulu: Hujan deras yang mengguyur Kota Bengkulu, Bengkulu, sepanjang hari membuat debit air Sungai Bengkulu meningkat. Akibatnya, ratusan rumah warga di enam kecamatan terendam banjir hingga 2 meter.
Jalan Lintas Barat yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatra Barat dan Provinsi Jambi terendam banjir dengan ketinggian antara 30 cm hingga 2 meter. Banjir terjadi sejak Kamis pagi, 14 Oktober 2021.
“Dalam dua minggu ini udah tiga kali (banjir)” ucap warga Bengkulu, Hermanto, dalam Metro Hari Ini di Metro TV, Kamis, 14 Oktober 2021.
Hujan deras yang terjadi sejak Rabu siang hingga Kamis pagi tersebut membuat Sungai Bengkulu meluap hingga banjir. Enam kecamatan yang terendam yakni Kecamatan Muara Bangka Hulu, Sungai Serut, Teluk Segara, Ratu Agung, Ratu Samban, dan Selebar.
Baca: 600 Hektare Lahan Pertanian di Calon Ibu Kota Baru Terendam Banjir
Sejumlah kendaraan yang nekat menerobos banjir mengalami mogok di jalan. Banjir juga merendam ribuan hektar lahan persawahan.
“Jadi kalau bisa siring yang masuk dari sungai ditutup agar tidak masuk ke sini. Setiap hujan di atas pasti kami dapat (banjir)” jelas Hermanto. (Raja Alif Adhi Budoyo)
Bengkulu:
Hujan deras yang mengguyur Kota Bengkulu, Bengkulu, sepanjang hari membuat debit air Sungai Bengkulu meningkat. Akibatnya, ratusan rumah warga di enam kecamatan terendam
banjir hingga 2 meter.
Jalan Lintas Barat yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatra Barat dan Provinsi Jambi
terendam banjir dengan ketinggian antara 30 cm hingga 2 meter. Banjir terjadi sejak Kamis pagi, 14 Oktober 2021.
“Dalam dua minggu ini udah tiga kali (banjir)” ucap warga Bengkulu, Hermanto, dalam Metro Hari Ini di Metro TV, Kamis, 14 Oktober 2021.
Hujan deras yang terjadi sejak Rabu siang hingga Kamis pagi tersebut membuat Sungai Bengkulu meluap hingga banjir. Enam kecamatan yang terendam yakni Kecamatan Muara Bangka Hulu, Sungai Serut, Teluk Segara, Ratu Agung, Ratu Samban, dan Selebar.
Baca:
600 Hektare Lahan Pertanian di Calon Ibu Kota Baru Terendam Banjir
Sejumlah kendaraan yang nekat menerobos banjir mengalami mogok di jalan. Banjir juga merendam ribuan hektar lahan persawahan.
“Jadi kalau bisa siring yang masuk dari sungai ditutup agar tidak masuk ke sini. Setiap hujan di atas pasti kami dapat (banjir)” jelas Hermanto.
(Raja Alif Adhi Budoyo) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)