Cirebon: Pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah di Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jawa Barat, terpaksa dibubarkan lebih awal. Hal itu lantaran ada rencana aksi demo di sekitar jalur tersebut.
Berdasarkan informasi, aksi akan melibatkan dua kubu terkait sengketa lahan salah satu universitas di Cirebon.
Pihak kepolisian juga tampak telah bersiaga. Pagar kawat berduri pun dipasang untuk menutup jalur arah Kantor DPRD Kota Cirebon dan Kantor Wali Kota Cirebon yang menjadi tujuan peserta aksi.
Dua sekolah yang terpaksa membubarkan PTM lebih awal yaitu SMPN 1 Kota Cirebon dan SMPN 2 Kota Cirebon.
Humas SMPN 2 Kota Cirebon, Titin, mengatakan, pihaknya terpaksa membubarkan lebih awal siswanya, karena hawatir terkena dampak aksi demonstrasi.
Baca juga: Ratusan Warga Badui Jalani Vaksinasi Covid-19
"Biasanya jam 10 baru pulang, ini sekitar jam 9-an sudah pulang," kata Titin, Kamis, 14 Oktober 2021.
Titin mengatakan, langkah itu merupakan inisiatif sekolah alih-alih instruksi polisi. Melihat potensi massa yang hadir, dikhawatirkan membuat siswa terganggu.
"Ada sekitar 400 siswa kami yang hari ini hadir (PTM). Kami khawatir, siswa kami terkena imbas. Jadi lebih baik dibubarkan lebih awal," kata dia.
Joko, salah satu wali siswa yang sedang menjemput putrinya, juga mendukung pihak sekolah yang membubarkan PTM lebih awal.
Ia melihat, penjagaan dari pihak kepolisian juga cukup serius dan khawatir putrinya ikut terimbas, jika aksi berujung ricuh.
"Lebih baik pulang lebih awal, saya juga khawatir, karena kelihatannya penjagaannya cukup serius," ucap Joko.
Cirebon: Pembelajaran tatap muka (PTM) di dua sekolah di
Jalan Siliwangi Kota Cirebon, Jawa Barat, terpaksa dibubarkan lebih awal. Hal itu lantaran ada rencana aksi demo di sekitar jalur tersebut.
Berdasarkan informasi, aksi akan melibatkan dua kubu terkait sengketa lahan salah satu universitas di Cirebon.
Pihak kepolisian juga tampak telah bersiaga. Pagar kawat berduri pun dipasang untuk menutup jalur arah Kantor DPRD Kota Cirebon dan Kantor Wali Kota Cirebon yang menjadi tujuan peserta aksi.
Dua sekolah yang terpaksa membubarkan PTM lebih awal yaitu SMPN 1 Kota Cirebon dan SMPN 2 Kota Cirebon.
Humas SMPN 2 Kota Cirebon, Titin, mengatakan, pihaknya terpaksa membubarkan lebih awal siswanya, karena hawatir terkena dampak aksi demonstrasi.
Baca juga:
Ratusan Warga Badui Jalani Vaksinasi Covid-19
"Biasanya jam 10 baru pulang, ini sekitar jam 9-an sudah pulang," kata Titin, Kamis, 14 Oktober 2021.
Titin mengatakan, langkah itu merupakan inisiatif sekolah alih-alih instruksi polisi. Melihat potensi massa yang hadir, dikhawatirkan membuat siswa terganggu.
"Ada sekitar 400 siswa kami yang hari ini hadir (PTM). Kami khawatir, siswa kami terkena imbas. Jadi lebih baik dibubarkan lebih awal," kata dia.
Joko, salah satu wali siswa yang sedang menjemput putrinya, juga mendukung pihak sekolah yang membubarkan PTM lebih awal.
Ia melihat, penjagaan dari pihak kepolisian juga cukup serius dan khawatir putrinya ikut terimbas, jika aksi berujung ricuh.
"Lebih baik pulang lebih awal, saya juga khawatir, karena kelihatannya penjagaannya cukup serius," ucap Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)