Sejumlah masyarakat mulai menyaksikan saat air laut mulai naik hingga menyebabkan banjir rob ke kawasan bisnis Kota Manado, Selasa malam. ANTARA/Nancy Tigauw. (1)
Sejumlah masyarakat mulai menyaksikan saat air laut mulai naik hingga menyebabkan banjir rob ke kawasan bisnis Kota Manado, Selasa malam. ANTARA/Nancy Tigauw. (1)

Banjir Rob di Manado Dipengaruhi Garis Pantai Seamless

Antara • 08 Desember 2021 19:26
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerangkan, terjadinya banjir rob di Kota Manado, Sulawesi Utara, dipengaruhi letak garis pantai yang seamless. Garis pantai seamless artinya garis pantai tidak ada batasnya, sehingga langsung menjadi bagian dari sebuah kota yang terletak di pinggir pantai.
 
"Manado akan sangat berdampak karena ini seamless antara pantai dengan wilayahnya," ujar Deputi Meteorologi BMKG Guswato dalam konferensi pers daring, di Jakarta, Rabu, 8 Desember 2021.
 
Guswanto mengatakan, hal itu menyebabkan gelombang tinggi dapat mendorong air laut menuju ke daratan. Dalam kasus ini, air laut sampai masuk ke dalam pusat perbelanjaan yang terletak persis di pinggir pantai, maupun menyebabkan wilayah lainnya terendam.

"Seharusnya pada daerah-daerah tersebut memiliki pembatas antara perairan dengan daratan. Misalnya menggunakan beton maupun tanaman penahan abrasi," katanya.
 
Baca: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 18-22 Desember 2021
 
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, prediksi BMKG hingga tiga hari ke depan wilayah perairan Manado memiliki gelombang sangat tinggi berkisar 4-6 meter. Kemudian jika bergerak ke garis pantai bisa tereduksi menjadi 1,5-2 meter.
 
"Inilah yang berdampak ketika bersamaan dengan fase pasang air lautnya. Jadi tidak setiap saat hanya di fase pasang air laut saja, sehingga ketika dorongan gelombang laut pada saat pasang akan bisa masuk ke daratan," ujar Eko.
 
Banjir rob terjadi di wilayah Kota Manado, Sulawesi Utara. Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 7 Desember 2021, pukul 18.00 Wita berdampak pada 34 kepala keluarga (kk) atau 113 jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan tidak ada warga yang mengungsi akibat peristiwa tersebut.
 
Banjir rob merendam tiga kelurahan di tiga kecamatan yaitu, Kelurahan Titiwungen Selatan di Kecamatan Sario, Kelurahan Karangria di Kecamatan Tuminting, dan Kelurahan Malalayang di Kecamatan Malalayang. Banjir rob juga menerjang Mega Mall Manado, membuat beberapa kendaraan yang terparkir di pinggir kawasan tersebut terkena hempasan ombak. Selain itu, 21 unit rumah warga juga ikut terdampak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan