Kalimantan Utara Gerak Cepat Antisipasi Penyebaran Hepatitis Akut
Antara • 07 Juni 2022 10:48
Kaltara: Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal Arifin Paliwang, menginstruksikan Dinas Kesehatan Kaltara merespons masuknya hepatitis akut. Hingga kini belum diketahui etiologi penyakit tersebut.
“Kita juga perlu melakukan pemantauan terhadap kesiapan fasilitas kesehatan yang ada di Kaltara,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa, 7 Juni 2022.
Ia mengaku sudah mengeluarkan surat imbauan ke Dinas Kabupaten/Kota se-Kaltara, rumah sakit (RS) pemerintah dan swasta, serta Laboratorium Kesehatan Daerah. Hal ini harus dilakukan menyusul telah diterbitkannya Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya pada 27 April 2022.
Gubernur meminta agar respons tersebut tidak hanya berupa imbauan. Tetapi juga melaksanakan pantauan kesiapan fasilitas kesehatan dan laboratorium penanganan hepatitis di Kaltara.
Baca: Pasien Hepatitis Akut Meninggal Dunia Bertambah
Dalam surat imbauan tersebut dia meminta agar meningkatkan pemantauan dan respons kasus Hepatitis Akut dengan gejala kulit dan sklera berwarna kuning. Termasuk urine berwarna gelap, yang timbul secara mendadak disertai diare, mual, muntah dan nyeri perut atau nyeri sendi, khususnya pada anak dengan usia di bawah 16 tahun.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltara Agust Suwandy meminta agar rumah sakit dan puskesmas agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Selanjutnya, melakukan hospital record review terhadap kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
“Sesuai instruksi Gubernur dan Dinkes Kaltara juga melaksanakan monev memantau kesiapan faslitas kesehatan dan laboratorium dalam penanganan hepatitis di Kaltara,“ kata Agust.
Dia mengatakan dengan adanya imbauan dimaksudkan diharapkan dapat lebih meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Kaltara terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis akut.
“Kendati belum ditemukannya kasus di Kaltara, gerak cepat harus kita lakukan dalam penanganan hepatitis sedini mungkin,” katanya.
Kaltara: Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal Arifin Paliwang, menginstruksikan Dinas Kesehatan Kaltara merespons masuknya hepatitis akut. Hingga kini belum diketahui etiologi penyakit tersebut.
“Kita juga perlu melakukan pemantauan terhadap kesiapan fasilitas kesehatan yang ada di Kaltara,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Selasa, 7 Juni 2022.
Ia mengaku sudah mengeluarkan surat imbauan ke Dinas Kabupaten/Kota se-Kaltara, rumah sakit (RS) pemerintah dan swasta, serta Laboratorium Kesehatan Daerah. Hal ini harus dilakukan menyusul telah diterbitkannya Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya pada 27 April 2022.
Gubernur meminta agar respons tersebut tidak hanya berupa imbauan. Tetapi juga melaksanakan pantauan kesiapan fasilitas kesehatan dan laboratorium penanganan hepatitis di Kaltara.
Baca: Pasien Hepatitis Akut Meninggal Dunia Bertambah
Dalam surat imbauan tersebut dia meminta agar meningkatkan pemantauan dan respons kasus Hepatitis Akut dengan gejala kulit dan sklera berwarna kuning. Termasuk urine berwarna gelap, yang timbul secara mendadak disertai diare, mual, muntah dan nyeri perut atau nyeri sendi, khususnya pada anak dengan usia di bawah 16 tahun.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kaltara Agust Suwandy meminta agar rumah sakit dan puskesmas agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Selanjutnya, melakukan hospital record review terhadap kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya.
“Sesuai instruksi Gubernur dan Dinkes Kaltara juga melaksanakan monev memantau kesiapan faslitas kesehatan dan laboratorium dalam penanganan hepatitis di Kaltara,“ kata Agust.
Dia mengatakan dengan adanya imbauan dimaksudkan diharapkan dapat lebih meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan di Kaltara terkait kewaspadaan dini penemuan kasus hepatitis akut.
“Kendati belum ditemukannya kasus di Kaltara, gerak cepat harus kita lakukan dalam penanganan hepatitis sedini mungkin,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)