Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menerima vaksin untuk wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Kini jumlah vaksin yang masuk ke Jatim sebanyak 360.000 dosis atau lebih banyak dari sebelumnya 1.000 dosis.
"Vaksin ini merupakan vaksin darurat yang didatangkan pemerintah pusat dari luar negeri sambil menunggu hasil vaksin yang sedang dibuat oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma)," kata Kepala Pusvetma, Edy Budi Susila, Jumat, 24 Juni 2022.
Edy mengatakan vaksin ini diharapkan mampu mencegah penularan wabah PMK hewan ternak di Jatim, khususnya menjelang Iduladha. Oleh karena itu, semua hewan ternak yang hendak di kurban hatus disuntik vaksin.
"Vaksin ini diberikan secara gratis. Jadi, peternak tidak perlu panik dengan buru-buru menjual sapi yang sudah terpapar PMK, karena sapi yang terpapar PMK bisa sembuh kalau diobati dan dijaga kebersihannya. Biasanya sapi yang terpapar PMK akan mengalami sakit selama dua minggu," jelasnya.
Edy mengakui jumlah vaksin yang masuk ke Jatim sebelumnya sangat sedikit, yakni 1.000 dosis. Distribusi vaksin saat itu hanya untuk launching vaksin PMK, namun saat ini Jatim kembali menerima tambahan 360.000 dosis.
"Jatah Jatim ini paling banyak dari daerah lainnya. Jadi Pemerintah kan mendatangkan tiga juta dosis vaksin PMK dari luar negeri. Nah ini datangnya bertahap dan baru datang 800.000 dosis, dan Jatim mendapatkan 360.000 dosis," ungkapnya.
Untuk menjaga kualitas vaksin, Edy mengingatkan pihak terkait agar menyimpan di tempat yang dingin, dengan suhu dua hingga delapan derajat. Sedangkan untuk vaksin mandiri, rencananya akan diluncurkan pada akhir Agustus 2022.
"Karena memang proses pembuatannya membutuhkan waktu yang panjang. Terkait pembiayaan sudah ada dari APBN," ujarnya.
Surabaya: Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menerima vaksin untuk wabah
penyakit mulut dan kuku (PMK). Kini jumlah vaksin yang masuk ke Jatim sebanyak 360.000 dosis atau lebih banyak dari sebelumnya 1.000 dosis.
"Vaksin ini merupakan vaksin darurat yang didatangkan pemerintah pusat dari luar negeri sambil menunggu hasil vaksin yang sedang dibuat oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma)," kata Kepala Pusvetma, Edy Budi Susila, Jumat, 24 Juni 2022.
Edy mengatakan vaksin ini diharapkan mampu mencegah penularan wabah PMK
hewan ternak di Jatim, khususnya menjelang Iduladha. Oleh karena itu, semua hewan ternak yang hendak di kurban hatus disuntik vaksin.
"Vaksin ini diberikan secara gratis. Jadi, peternak tidak perlu panik dengan buru-buru menjual sapi yang sudah terpapar PMK, karena sapi yang terpapar PMK bisa sembuh kalau diobati dan dijaga kebersihannya. Biasanya sapi yang terpapar PMK akan mengalami sakit selama dua minggu," jelasnya.
Edy mengakui jumlah vaksin yang masuk ke Jatim sebelumnya sangat sedikit, yakni 1.000 dosis. Distribusi vaksin saat itu hanya untuk launching vaksin PMK, namun saat ini Jatim kembali menerima tambahan 360.000 dosis.
"Jatah Jatim ini paling banyak dari daerah lainnya. Jadi Pemerintah kan mendatangkan tiga juta dosis vaksin PMK dari luar negeri. Nah ini datangnya bertahap dan baru datang 800.000 dosis, dan Jatim mendapatkan 360.000 dosis," ungkapnya.
Untuk menjaga kualitas vaksin, Edy mengingatkan pihak terkait agar menyimpan di tempat yang dingin, dengan suhu dua hingga delapan derajat. Sedangkan untuk vaksin mandiri, rencananya akan diluncurkan pada akhir Agustus 2022.
"Karena memang proses pembuatannya membutuhkan waktu yang panjang. Terkait pembiayaan sudah ada dari APBN," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)