Makassar: Pemerintah Kabupaten Gowa meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mengkaji kembali rencana penghapusan tenaga honorer.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan peran tenaga honorer khususnya di Kabupaten Gowa sangat membantu dalam setiap program pemerintah.
Adnan menjelaskan ada beberapa pertimbangan yang sebaiknya menjadi pertimbangan adalah tenaga honorer pada umumnya ditugaskan sebagai garda terdepan dalam membantu dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Tugas dari tenaga honorer ini tentunya dinilai akan menganggu kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayan publik jika kebijakan honorer dihapuskan," kata Adnan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 25 Juni 2022.
Adnan menjelaskan kebijakan yang direncanakan Kemenpan-RB itu bersamaan dengan rangkaian kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sehingga dikhawatirkan akan menjadi bahan politisasi.
Adnan yang juga merupakan Sekjen Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini meminta pemerintah pusat menunda rencana tersebut sampai selesainya rangkaian pemilu serentak 2022. Rekomendasi ini bahkan dikeluarkan sebagai salah satu usulan dalan Rakernas XIV Apkasi 2022 baru-baru ini di Bogor,
"Penghapusan tenaga honorer dapat mengganggu kinerja penyelenggaraa, pemerintah daerah dan pelayanan publik. Kondisi ini dapat berdampak pada penambahan angka pengganguran, dan kemiskinan yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi, sosial dan keamanan," jelasnya.
Belum lagi masalah penggajian yang menyebabkan permasalahan di kemampuan keuangan daerah. Di mana selama ini pemerintah daerah membayar tenaga honorer bervariasi sesuai dengan kemampuan daerah.
Sehingga jika tenaga honorer di outsorchingkan honor harus sesuai dengan UMP dan ini akan sangat mempengaruhi postur belanja daerah.
"Pengalihan tenaga honor yang akan menambah APBD sehingga diusulkan diikuti penambahan pembiayaan yang bersumber dari APBN. Selain itu seleksi PPK diusulkan agar penetapan pasing gradenya yang berbeda-beda pada masing- masing wilayah," ungkap Adnan.
Makassar:
Pemerintah Kabupaten Gowa meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) mengkaji kembali rencana penghapusan
tenaga honorer.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan peran tenaga honorer khususnya di Kabupaten Gowa sangat membantu dalam setiap program pemerintah.
Adnan menjelaskan ada beberapa pertimbangan yang sebaiknya menjadi pertimbangan adalah tenaga honorer pada umumnya ditugaskan sebagai garda terdepan dalam membantu dalam memberikan
pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Tugas dari tenaga honorer ini tentunya dinilai akan menganggu kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayan publik jika kebijakan honorer dihapuskan," kata Adnan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 25 Juni 2022.
| Baca: 1.800 Tenaga Kontrak di Manggarai Barat Terancam Menganggur |
Adnan menjelaskan kebijakan yang direncanakan Kemenpan-RB itu bersamaan dengan rangkaian kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sehingga dikhawatirkan akan menjadi bahan politisasi.
Adnan yang juga merupakan Sekjen Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini meminta pemerintah pusat menunda rencana tersebut sampai selesainya rangkaian pemilu serentak 2022. Rekomendasi ini bahkan dikeluarkan sebagai salah satu usulan dalan Rakernas XIV Apkasi 2022 baru-baru ini di Bogor,
"Penghapusan tenaga honorer dapat mengganggu kinerja penyelenggaraa, pemerintah daerah dan pelayanan publik. Kondisi ini dapat berdampak pada penambahan angka pengganguran, dan kemiskinan yang berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi, sosial dan keamanan," jelasnya.
Belum lagi masalah penggajian yang menyebabkan permasalahan di kemampuan keuangan daerah. Di mana selama ini pemerintah daerah membayar tenaga honorer bervariasi sesuai dengan kemampuan daerah.
Sehingga jika tenaga honorer di outsorchingkan honor harus sesuai dengan UMP dan ini akan sangat mempengaruhi postur belanja daerah.
"Pengalihan tenaga honor yang akan menambah APBD sehingga diusulkan diikuti penambahan pembiayaan yang bersumber dari APBN. Selain itu seleksi PPK diusulkan agar penetapan pasing gradenya yang berbeda-beda pada masing- masing wilayah," ungkap Adnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)