Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan larangan ekspor minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO), dan produk turunannya. Harga tandan buah segar (TBS) sawit yang ikut anjlok membuat petani sawit menjerit.
Harga TBS rata-rata turun Rp1000 hingga Rp 1500 per kilogram beberapa waktu terakhir. Ketua harian asosiasi petani sawit masa depanku (Samade), Feri Harianja, bahkan mengatakan harga TBS turun dari kisaran Rp3.700-Rp3.800 menjadi Rp400-Rp1000 per kilogram setelah larangan ekspor CPO berlaku.
"Petani sawit butuh biaya, dikala mau panen tiba-tiba ada masalah di pabrik sawit. Keadaan ini sudah sangat sulit," kata Feri dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Rabu, 27 April 2022.
Feri menyesalkan larangan ekspor sawit lantaran membuat petani semakin tertekan. Apalagi, biaya produksi meningkat akibat tingginya harga pupuk dan peningkatan biaya angkut.
Feri memahami alasan larangan ekspor produk sawit yang dikeluarkan pemerintah untuk memastikan stok minyak goreng domestik terpenuhi. Namun, dia menilai kelangkaan minyak goreng justru akibat buruknya tata kelola sawit serta struktur pasar yang cenderung oligopoli. (Fauzi Pratama Ramadhan)
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan larangan ekspor
minyak mentah sawit atau
crude palm oil (CPO), dan produk turunannya. Harga tandan buah segar (TBS) sawit yang ikut anjlok membuat petani sawit menjerit.
Harga TBS rata-rata turun Rp1000 hingga Rp 1500 per kilogram beberapa waktu terakhir. Ketua harian asosiasi petani sawit masa depanku (Samade), Feri Harianja, bahkan mengatakan harga TBS turun dari kisaran Rp3.700-Rp3.800 menjadi Rp400-Rp1000 per kilogram setelah larangan ekspor CPO berlaku.
"Petani sawit butuh biaya, dikala mau panen tiba-tiba ada masalah di pabrik sawit. Keadaan ini sudah sangat sulit," kata Feri dalam tayangan
Metro Pagi Primetime di
Metro TV, Rabu, 27 April 2022.
Feri menyesalkan larangan ekspor sawit lantaran membuat petani semakin tertekan. Apalagi, biaya produksi meningkat akibat tingginya harga pupuk dan peningkatan biaya angkut.
Feri memahami alasan larangan ekspor produk sawit yang dikeluarkan pemerintah untuk memastikan stok minyak goreng domestik terpenuhi. Namun, dia menilai kelangkaan minyak goreng justru akibat buruknya tata kelola sawit serta struktur pasar yang cenderung oligopoli.
(Fauzi Pratama Ramadhan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)