Kediri: Ratusan sumur warga di Kota Kediri, Jawa Timur, tercemar logam dan bakteri E.coli selama puluhan tahun. Beberapa warga mengeluhkan sakit perut. Petugas pun memberikan pengecekan kesehatan secara gratis.
Air sumur milik warga di Wonosari, Kelurahan Bujel, Mojoroto, Kediri, setidaknya hampir 32 tahun berwarna kekuningan akibat tercemar limbah. Bahkan panci yang digunakan untuk merebus air pun berkerak dan berwarna kekuningan.
“Airnya berbau, berwarna, dan keruh. Rasanya juga anyir. Kalau dibuat masak, nasinya jadi kuning. Kalau dibuat mencuci, warna baju juga berubah,” kata Ketua RW Wonosari Supandi dalam tayangan Newsline di Metro TV, Senin, 21 Maret 2022.
Supandi menambahkan kondisi tersebut berawal dari warga yang membuat bata sendiri dengan mengambil tanah dari pekarangan rumahnya sehingga banyak meninggalkan lubang. Kemudian warga ditawari limbah oleh pihak pabrik untuk menimbun lubang di sekitar rumah.
Warga baru menyadari sumur mereka tercemar sejak belasan tahun terakhir. Dan dari 270 kepala keluarga, 200 sumur di antaranya dipastikan tercemar. “Hampir di semua rumah (tercemar), namun yang paling parah sekitar 200 kepala keluarga,” kata dia.
Kini warga berharap Pemerintah Kota Kediri memasang saluran air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (Fatha Annisa)
Kediri: Ratusan sumur warga di Kota Kediri, Jawa Timur, tercemar logam dan bakteri E.coli selama puluhan tahun. Beberapa warga mengeluhkan sakit perut. Petugas pun memberikan pengecekan kesehatan secara gratis.
Air sumur milik warga di Wonosari, Kelurahan Bujel, Mojoroto, Kediri, setidaknya hampir 32 tahun berwarna kekuningan akibat tercemar limbah. Bahkan panci yang digunakan untuk merebus air pun berkerak dan berwarna kekuningan.
“Airnya berbau, berwarna, dan keruh. Rasanya juga anyir. Kalau dibuat masak, nasinya jadi kuning. Kalau dibuat mencuci, warna baju juga berubah,” kata Ketua RW Wonosari Supandi dalam tayangan
Newsline di
Metro TV, Senin, 21 Maret 2022.
Supandi menambahkan kondisi tersebut berawal dari warga yang membuat bata sendiri dengan mengambil tanah dari pekarangan rumahnya sehingga banyak meninggalkan lubang. Kemudian warga ditawari limbah oleh pihak pabrik untuk menimbun lubang di sekitar rumah.
Warga baru menyadari sumur mereka tercemar sejak belasan tahun terakhir. Dan dari 270 kepala keluarga, 200 sumur di antaranya dipastikan tercemar. “Hampir di semua rumah (tercemar), namun yang paling parah sekitar 200 kepala keluarga,” kata dia.
Kini warga berharap Pemerintah Kota Kediri memasang saluran air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
(Fatha Annisa) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)