Pati: Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) di Desa Gembong, Kecamatan Gembong, Pati, Jawa Tengah memiliki cara unik untuk menyambut Natal 2021. Gereja ini membuat pohon natal dari rangkaian sapu lidi.
Pembuatan pohon natal ini membutuhkan sekitar 225 ikat sapu lidi atau sekitar 30 ribu batang sapu lidi. Ribuan batang sapu lidi tersebut dirangkai menjadi pohon natal setinggi empat meter.
Pohon natal sapu lidi diletakkan di halaman GITJ. Untuk menyelesaikan pohon natal tersebut membutuhkan waktu kurang lebih tiga pekan.
Pembuatan pohon natal dari sapu lidi ini memiliki arti yang sangat dalam bagi jemaat GITJ Gembong khususnya pada momen Natal. Filosofi yang terkandung yaitu keluarga-keluarga harus menjadi satu sehingga kuat seperti sapu lidi.
"Kekeluargaan ini yang rapuh secara sendiri-sendiri tetapi ketika mereka menjadi satu itu kuat seperti sapu lidi," ujar Pendeta GITJ Gembong Stevanus Siswanto dalam tayangan Newsline di Metro TV, Jumat, 24 Desember 2021.
Kemudian, seluruh jemaat jadilah pohon natal yang menjadi kesaksian bagi banyak orang dan pribadi yang rapuh akan menjadi kuat ketika disatukan dan menjadi kesaksian. Filosofi tersebut sama seperti tema Natal tahun ini yakni Kasih Kristus menggerakkan persaudaraan dan menjadi kesaksian.
"Keluarga keluarga membawa, lalu disatukan dengan seluruh jemaat akhirnya jadilah pohon natal yang jadi kesaksian bagi banyak orang bahwa ternyata pribadi yang rapuh rapuh itu akan menjadi kuat ketika disatukan dan menjadi kesaksian," jelas Stevanus.
Selain itu, pohon natal dari sapu lidi ini pun cukup menarik perhatian dari masyarakat yang melintas berkat lampu lampu yang menghias melingkar mulai dari atas hingga bawah pohon. Masyarakat pun berhenti untuk melakukan swafoto atau berfoto beramai-ramai. (Widya Finola Ifani Putri)
Pati: Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) di Desa Gembong, Kecamatan Gembong, Pati, Jawa Tengah memiliki cara unik untuk menyambut
Natal 2021. Gereja ini membuat pohon natal dari rangkaian sapu lidi.
Pembuatan pohon natal ini membutuhkan sekitar 225 ikat sapu lidi atau sekitar 30 ribu batang sapu lidi. Ribuan batang sapu lidi tersebut dirangkai menjadi pohon natal setinggi empat meter.
Pohon natal sapu lidi diletakkan di halaman GITJ. Untuk menyelesaikan pohon natal tersebut membutuhkan waktu kurang lebih tiga pekan.
Pembuatan pohon natal dari sapu lidi ini memiliki arti yang sangat dalam bagi jemaat GITJ Gembong khususnya pada momen Natal. Filosofi yang terkandung yaitu keluarga-keluarga harus menjadi satu sehingga kuat seperti sapu lidi.
"Kekeluargaan ini yang rapuh secara sendiri-sendiri tetapi ketika mereka menjadi satu itu kuat seperti sapu lidi," ujar Pendeta GITJ Gembong Stevanus Siswanto dalam tayangan Newsline di Metro TV, Jumat, 24 Desember 2021.
Kemudian, seluruh jemaat jadilah pohon natal yang menjadi kesaksian bagi banyak orang dan pribadi yang rapuh akan menjadi kuat ketika disatukan dan menjadi kesaksian. Filosofi tersebut sama seperti tema Natal tahun ini yakni Kasih Kristus menggerakkan persaudaraan dan menjadi kesaksian.
"Keluarga keluarga membawa, lalu disatukan dengan seluruh jemaat akhirnya jadilah pohon natal yang jadi kesaksian bagi banyak orang bahwa ternyata pribadi yang rapuh rapuh itu akan menjadi kuat ketika disatukan dan menjadi kesaksian," jelas Stevanus.
Selain itu, pohon natal dari sapu lidi ini pun cukup menarik perhatian dari masyarakat yang melintas berkat lampu lampu yang menghias melingkar mulai dari atas hingga bawah pohon. Masyarakat pun berhenti untuk melakukan swafoto atau berfoto beramai-ramai. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)