Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus menggenjot capaian vaksinasi booster. Hingga kini, capaian vaksin booster baru 17,08 persen.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno, mengatakan capaian vaksinasi booster yang masih rendah ada pada kategori anak-anak dan disabilitas. Sampai saat ini, capaian dua kategori tersebut masih 0 persen.
“Pada kelompok masyarakat ibu menyusui baru 0,01 persen lalu remaja sudah 2,41 persen dan masyarakat rentan sudah 17,97 persen,” ujar Eko, Rabu, 6 Juli 2022.
Capain vaksin booster tertinggi saat ini ada pada kelompok tenaga kesehatan, yakni mencapai 110,10 persen. Kemudian kelompok petugas publik sebanyak 29,53 persen dan kelompok masyarakat lanjut usia 14,50 persen.
Berbagai upaya percepatan vaksinasi booster telah dilakukan. Sebab, vaksin menjadi syarat wajib penerima bantuan dari pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH), serta vaksinasi massal di desa-desa.
“Jadi memang masih rendah, itu sebabnya kami terus berupaya untuk menggenjot vaksin booster. Makanya kami minta masyarakat, ayo vaksin booster,” kata Eko.
Saat ini, Jepara masuk dalam pemberlakukan pembatan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali level 1. Kasus covid-19 aktif saat ini tercatat ada empat kasus. Tiga orang yang dinyatakan positif covid-19 merupakan warga negara asing (WNA).
Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah, terus menggenjot capaian vaksinasi
booster. Hingga kini, capaian vaksin
booster baru 17,08 persen.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Eko Cahyo Puspeno, mengatakan capaian vaksinasi
booster yang masih rendah ada pada kategori anak-anak dan disabilitas. Sampai saat ini, capaian dua kategori tersebut masih 0 persen.
“Pada kelompok masyarakat ibu menyusui baru 0,01 persen lalu remaja sudah 2,41 persen dan masyarakat rentan sudah 17,97 persen,” ujar Eko, Rabu, 6 Juli 2022.
Capain
vaksin booster tertinggi saat ini ada pada kelompok tenaga kesehatan, yakni mencapai 110,10 persen. Kemudian kelompok petugas publik sebanyak 29,53 persen dan kelompok masyarakat lanjut usia 14,50 persen.
Berbagai upaya percepatan vaksinasi
booster telah dilakukan. Sebab, vaksin menjadi syarat wajib penerima bantuan dari pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH), serta vaksinasi massal di desa-desa.
“Jadi memang masih rendah, itu sebabnya kami terus berupaya untuk menggenjot vaksin
booster. Makanya kami minta masyarakat, ayo vaksin booster,” kata Eko.
Saat ini, Jepara masuk dalam pemberlakukan pembatan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali level 1. Kasus covid-19 aktif saat ini tercatat ada empat kasus. Tiga orang yang dinyatakan positif covid-19 merupakan warga negara asing (WNA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)